Senin 02 Aug 2021 18:18 WIB

Joe Biden Calonkan Muslim Jadi Duta Kebebasan Beragama

Biden menominasikan Rashad Hussain dan Khizr Khan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Joe Biden Calonkan Muslim Jadi Duta Kebebasan Beragama. Presiden Joe Biden.
Foto: AP/Matt Rourke
Joe Biden Calonkan Muslim Jadi Duta Kebebasan Beragama. Presiden Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Joe Biden mengumumkan niatnya mencalonkan empat orang untuk jabatan duta kebebasan beragama, termasuk cendikiawan Muslim pertama untuk menjabat peran tersebut. Tiga orang lain adalah seorang sarjana Holocaust terkenal sebagai utusan khusus anti-Semitisme, seorang ulama Yahudi yang mengakui dirinya gay, dan seorang imigran Muslim yang terkenal bentrok dengan mantan Presiden Donald Trump.

Biden menominasikan Rashad Hussain untuk menjabat sebagai Duta AS untuk Kebebasan Beragama Internasional yang baru-baru ini dipegang oleh mantan gubernur Kansas Sam Brownback. Biden juga menyebut Khizr Khan yang terkenal karena pidatonya di Konvensi Nasional Demokrat 2016.

Baca Juga

Khan saat itu menyebut calon presiden dari Partai Republik, Trump tidak mengorbankan apa pun untuk bangsa. Khizr juga akan mendapat peran dalam Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS, atau USCIRF, sebuah badan penasihat.

Khan dan istrinya, Ghazala, kehilangan putra mereka yang berusia 27 tahun, Kapten Angkatan Darat AS Humayun Saquib Khan, dalam serangan bunuh diri 2004 di Irak. Pada konvensi 2016, Khan mengeluarkan salinan Konstitusi seukuran saku dari jaketnya dan mempertanyakan apakah Trump pernah membacanya.

Sarjana Holocaust dan Profesor Universitas Emory Deborah Lipstadt dinominasikan sebagai Utusan Khusus untuk Memantau dan Memerangi Anti-Semitisme dengan posisi duta besar. Ada juga Rabbi Sharon Kleinbaum, seorang ulama Yahudi gay yang terbuka dan telah memimpin Kongregasi Beit Simchat Torah di New York City sejak 1992.

“Kepemimpinan lama Sharon Kleinbaum di Jemaat Beth Simchat Torah dan aktivismenya yang blak-blakan telah menjadikannya suara yang kuat untuk kebebasan beragama, hak LGBTQ, dan hak asasi manusia lainnya di Amerika dan di seluruh dunia,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan dilansir dari The Washington Times, Kamis (29/7).

Gedung Putih mengatakan Hussain, lulusan sekolah hukum Yale yang juga memegang gelar master dari Harvard dan dalam Studi Arab dan Islam, memiliki latar belakang yang kuat dalam pelayanan federal. Dia menjabat sebagai Direktur Dewan Keamanan Nasional untuk kemitraan dan keterlibatan global.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement