Selasa 03 Aug 2021 06:10 WIB

Saat China Muslim Memimpin Muhammadiyah (2)

HM Bahaudin termasuk sosok yang ramah dan, dermawan.

Saat China Muslim Memimpin Muhammadiyah (2). Pada 1960-1965, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tasikmalaya diketuai oleh seorang pengusaha keturunan China Muslim, yaitu HM Bahaudin.
Foto: Suara Muhammadiyah
Saat China Muslim Memimpin Muhammadiyah (2). Pada 1960-1965, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tasikmalaya diketuai oleh seorang pengusaha keturunan China Muslim, yaitu HM Bahaudin.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ilam MaolaniPegiat Literasi Muhammadiyah Kota Tasikmalaya

HM Bahaudin termasuk sosok yang ramah, dermawan, dan dikenal luas pergaulan serta relasinya. Bukan hanya sebagai pengusaha, beliau pun sering mengisi ceramah, imam dan Khatib Jum’at di Masjid Al-Manar.

Baca Juga

Perjuangan dan pengorbanan beliau terhadap Muhammadiyah sangatlah besar. Kedermawanan beliau tampak ketika mewakafkan tanahnya dibangun Masjid Al Manar untuk Muhammadiyah. Lalu beliau menjual tanah sawah yang terletak di belakang Showroom Toyota Sinar Mas (masih di Jalan KHZ. Mustafa).

Hasil penjualannya dibelikan tanah di daerah Jalan BKR Dadaha Kota Tasikmalaya dan tanah tersebut langsung diwakafkan untuk Muhammadiyah. Di atas tanah wakaf itulah dibangun TK Aisyiyah dan Kantor Aisyiyah sekarang.

Bukan hanya mewakafkan tanah yang dibangun Masjid Al-Manar dan TK serta Kantor Aisyiyah, keluarga beliaupun ikut membantu dalam pendanaan pembangunannya. Lebih dari itu, ketika Pesantren Amanah Muhammadiyah Tasikmalaya akan dibangun pada 1996-1997, keluarga beliau ikut serta mewakafkan tanahnya untuk keperluan pendirian pesantren.

Bersamaan dengan pembangunan Masjid Al-Manar di Kota Tasikmalaya, beliau juga membangun sebuah masjid dan madrasah di Imbanagara Kab. Ciamis, di atas tanah miliknya. Khusus di masjid itu diadakan pengajian umum setiap Malam Jum’at dan lagi-lagi para mubaligh pengisi pengajiannya berasal dari ustadz-ustadz Muhammadiyah.

Dikarenakan sering bergaul dengan HM Bahaudin dan terinspirasi kedermawanan beliau, H Asik yang merupakan kolega dekatnya, membangun sebuah masjid di Jalan Gunung Pereng Tasikmalaya, yang diberi nama Masjid At-Taqwa. Masjid ini digunakan setiap hari untuk shalat berjamaah yang lima waktu, pengajian rutin setiap Hari Ahad dan penyelenggaraan shalat Jumat.

Pada setiap momen Idul Adha, keluarga HM Bahaudin menyembelih beberapa ekor sapi dan dagingnya dibagikan kepada semua warga dengan tidak memandang apakah warga itu Muhammadiyah atau bukan. Yang pasti dagingnya harus disebarkan kepada umat Islam.

Baca juga: 

Saat China Muslim Memimpin Muhammadiyah (1)

Saat China Muslim Memimpin Muhammadiyah (3-Habis)

sumber : Suara Muhammadiyah
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement