REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Dinas Kesehatan Cianjur belum mendapatkan vaksin tambahan yang sudah diajukan ke pemerintah pusat melalui Provinsi Jabar. Saat ini stok vaksin di Cianjur masih kosong.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur Yusman Faisal mengatakan kekosongan stok vaksin di Cianjur sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Akibatnya upaya untuk mencapai target vaksinasi semua kalangan terhambat.
"Hingga saat ini, Cianjur belum mendapatkan jatah vaksin. Terakhir, Cianjur mendapat jatah vaksin sebanyak 800 dosis. Langsung distribusikan dan sekarang sudah kosong," katanya saat dihubungi pada Senin (2/8).
Ia menjelaskan Cianjur baru akan mendapatkan jatah vaksin kembali pekan depan. Vaksin tersebut terdiri dari Vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna dengan jumlah total sekitar 6.000 dosis sehingga dapat menutupi kebutuhan vaksinasi massal.
"Pekan depan akan dikirim vaksin Moderna sebanyak 4.500 dosis, AstraZeneca sekitar 1.000 dosis dan Sinovac. Belum pasti berapa jumlahnya tapi perkiraan kita akan mendapatkan 6.000 dosis lebih," kata Yusman.
Ia menambahkan saat ini untuk vaksinasi secara keseluruhan di Cianjur baru mencapai delapan persen atau 152.000 dari total 1,9 juta jiwa. Vaksinasi tahap I dan II sudah berjalan, tinggal menunggu jatah vaksin untuk tahap III atau masyarakat umum.
"Kita tetap mengenjot agar target vaksinasi 10 persen dari jumlah total warga Cianjur dapat tercapai selama stok vaksin mencukupi dan tidak terjadi keterlambatan distribusi," ungkap Yusman.
Namun pihaknya mengimbau bagi warga yang sudah mendapatkan vaksinasi kedua untuk tetap menjaga prokes dan menghindari kerumunan karena penularan masih terjadi. "Ini merupakan perang bersama agar corona hilang dari Cianjur," katanya.