REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Striker Wolverhampton Wanderers, Rafa Mir, tampil sebagai pahlawan kemenangan Spanyol di babak perempat final sepak bola putra Olimpiade Tokyo 2020. Turun sebagai pemain pengganti pada menit ke-90, striker berusia 24 tahun itu menyumbang tiga gol, termasuk dua gol di babak perpanjangan waktu.
La Rojita, julukan timnas Spanyol U-23, akhirnya sukses menyingkirkan Pantai Gading, 5-2, di babak perempat final dan melaju ke babak semifinal. Penampilan Mir di laga itu membetot perhatian klub-klub asal Spanyol, tidak terkecuali Sevilla dan Atletico Madrid.
Dua klub tersebut dikabarkan mulai membuka kemungkinan membawa kembali jebolan tim junior Valencia itu ke La Liga Spanyol. Mir, yang hijrah ke Wolverhampton pada 2017 itu, pun tidak menutup kemungkinan untuk kembali merumput di La Liga. Bahkan, dari sejumlah klub yang dikabarkan tertarik berminat merekrutnya, Mir ternyata sudah memiliki pilihan, yaitu Atletico Madrid.
''Mereka adalah klub besar. Saya rasa, gaya permainan mereka akan sesuai dengan karakter permainan saya. Kami masih menunggu. Saat ini, saya tengah fokus di Olimpiade Tokyo 2020. Namun, saat kompetisi ini berakhir, kami akan melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada,'' ujar Mir kepada AS, Senin (2/8).
Saat ini, kontrak Mir bersama Wolves tinggal tersisa satu tahun lagi. Kendati telah memperkuat tim utama Wolves sejak 2017, Mir ternyata lebih banyak menghuni bangku cadangan. Tidak hanya itu, pada tiga musim terakhir, Mir lebih sering dipinjamkan ke sejumlah klub, termasuk saat memperkuat Huesca dalam dua musim terakhir.
Mir akhirnya tidak menutup kemungkinan untuk hijrah ke dari Wolves pada musim depan. Pemain cadangan di lini serang La Rojita itu berharap bisa mencari klub yang bisa mendorongnya untuk menemukan performa terbaiknya.
''Saya ingin berada di klub yang membuat saya senang, seperti di Huesca. Saya ingin merasa dicintai oleh fan dan klub. Hal-hal tersebut bisa mendorong permainan saya. Harus diakui, saya cukup kesulitan saat datang ke Inggris,'' kata Mir.