REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr. Herlin Ferliana menjelaskan, keterlambatan vaksinasi dosis kedua. Alasannya, jumlah vaksin yang datangnya dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jauh lebih sedikit dibanding kebutuhan.
Herlin mengatakan, Satgas Covid-19 Jawa Timur terus berkoordinasi dengan Kemenkes terkait pemenuhan dosis vaksin di wilayah setempat. "Karena vaksin ini hanya bisa didapat dari Kemenkes, maka kami terus koordinasi dengan Kemenkes untuk terus dikirim vaksin terutama untuk pemenuhan dosis kedua," kata dia, Senin (2/8).
Herlin mengatakan, setiap ada distribusi vaksin ke Jatim, Satgas Covid-19 Jawa Timur akan langsung mengirimkan ke kabupaten/ kota untuk percepatan vaksinasi Covid-19. Satgas Covid-19 Jawa Timur mengimbau dinas kesehatan dan semua pelaksana vaksinasi memprioritaskan terlebih dahulu untuk sasaran dosis kedua.
"Sedangkan untuk sasaran dosis pertama bersabar menunggu vaksin berikutnya yang Insya Allah bulan Agustus ini datang lebih banyak," kata Herlin.
Vaksinasi Jatim per 1 Agustus 2021 untuk dosis pertama sebanyak 7.630.509 orang. Sementara yang sudah mendapat dosis kedua baru 3.170.860 orang. Padahal, total sasaran vaksinasi Jatim mencapai 31.826.206 orang. Artinya capaian saat ini masih jauh dari target.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengakui, upaya Pemkot Surabaya mencapai target kekebalan kelompok terkendala stok vaksin yang terbatas. Bahkan, kata dia, hingga Senin (2/8), ketersediaan vaksin di Surabaya masih kosong, terutama jenis Sinovac.
Febria mengaku, Dinkes Surabaya masih menunggu kedatangan vaksin dari pemerintah pusat. “Stoknya habis, kita masih menunggu dari pusat. Kita belum bisa melakukan vaksinasi dosis kedua karena memang stok vaksinnya kosong,” kata Febria.
Kendati demikian, Febria mengimbau masyarakat tidak khawatir terkait belum pastinya jadwal pelaksanaan vaksinasi dosis kedua untuk Sinovac di Kota Pahlawan. Ia memastikan, Pemkot Surabaya akan segera menggelar kembali vaksinasi dosis kedua apabila kiriman vaksin dari pemerintah pusat sudah diterima.
“Semuanya pasti vaksin, jadi jangan khawatir. Tidak apa-apa (rentangnya panjang). Nanti kalau sudah datang (vaksin sinovac) itu pasti vaksin,” ujarnya.
Febria menerangkan, untuk pelaksanaan vaksinasi dosis kedua AstraZeneca, juga masih menunggu ketersediaan vaksin di Puskesmas. Sebab, ketersediaan vaksin AstraZeneca saat ini masih belum mencukupi untuk pelaksanaan vaksin dosis kedua.
“Stok vaksin AstraZeneca masih belum mencukupi untuk pelaksanaan vaksinasi dosis kedua,” kata dia.
Febria mengatakan, pekan lalu pihaknya telah menerima pasokan vaksin jenis Moderna. Rencananya, vaksin tersebut akan diberikan mulai pekan ini untuk tenaga kesehatan yang bertugas, baik itu di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.
“Vaksin moderna itu untuk nakes, rencananya minggu ini, kita masih melakukan pendataan,” kata dia.
Hingga saat ini, kata Febria, ada sekitar 1,5 juta warga Surabaya yang sudah menerima vaksin dosis pertama. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 790 ribu warga yang sudah menerima vaksin dosis kedua. Adapun total warga yang menjadi sasaran vaksinasi di Surabaya sekitar 2,8 juta jiwa.