Stok Oksigen di Solo Sudah Relatif Aman
Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Warga mengantre untuk melakukan isi ulang oksigen pada kegiatan Solo Berbagi Oksigen Gratis di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (31/7/2021). | Foto: ANTARA/Maulana Surya
REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menyatakan stok oksigen medis rumah sakit di Solo sudah relatif aman. Hal itu dikarenakan banyaknya bantuan oksigen dari berbagai pihak kepada Pemkot Solo. Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur pasien (BOR) Covid-19 juga sedikit menurun.
"Ini sudah relatif aman dibandingkan yang kemarin-kemarin, meskipun dua hari lalu ada yang (stok oksigennya) kritis tapi sudah terselesaikan," kata Siti kepada wartawan, Senin (2/8).
Oleh sebab itu, dia meminta kepada rumah sakit agar tertib melakukan pengisian di sistem informasi rumah sakit (SIRS) online dan Jateng Oxygen Stock System (JOSS). Sehingga, stok oksigen di rumah sakit dapat terpantau dari waktu ke waktu.
Terkait kebutuhan oksigen, menurutnya masih fluktuatif. Total kebutuhan oksigen rumah sakit di Solo mencapai 59 tpn per hari.
"Ini kasusnya fluktuatif, dan itu kemungkinan kebutuhan itu saya hitung kebutuhan optimal. Tetapi kalau pasiennya berkurang otomatis kan pemakaiannya juga berkurang dan nanti stoknya itu juga akan berkurang," imbuhnya.
Siti menyatakan angka kebutuhan oksigen tersebut tidak bisa langsung diturunkan. Sebab, sebagian rumah sakit di Solo merupakan rujukan Covid-19. Sehingga, dia tetap berharap posisi ketersediaan oksigen aman.
"Rumah sakit sendiri jangan lupa mengisi sistem informasi rumah sakit online dan jangan lupa ngisi JOSS. Sehingga kalau ada apa-apa itu bisa dimonitor," pungkasnya.
Sebelumnya, bantuan oksigen kepada Pemkot datang dari sejumlah pihak. Antara lain dari Shopee di Singapura dan dari Bank Indonesia.