Selasa 03 Aug 2021 11:26 WIB

Covid-19 Pontianak Kebanyakan Berasal dari Klaster Keluarga

Warga Pontianak diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Covid-19 Pontianak Kebanyakan Berasal dari Klaster Keluarga. Seorang warga menjalani tes cepat antigen COVID-19 sebelum pemeriksaan kesehatan untuk divaksin saat vaksinasi massal di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (13/7/2021). Kejati Kalimantan Barat menargetkan 2.000 orang di wilayahnya menerima vaksin COVID-19 pada pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar dalam rangka memperingati Hari Bakti Adhyaksa ke-61.
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Covid-19 Pontianak Kebanyakan Berasal dari Klaster Keluarga. Seorang warga menjalani tes cepat antigen COVID-19 sebelum pemeriksaan kesehatan untuk divaksin saat vaksinasi massal di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (13/7/2021). Kejati Kalimantan Barat menargetkan 2.000 orang di wilayahnya menerima vaksin COVID-19 pada pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar dalam rangka memperingati Hari Bakti Adhyaksa ke-61.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kasus penularan Covid-19 yang terjadi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat sepanjang Juli 2021 kebanyakan berasal dari klaster keluarga.

"Yang mendominasi berasal dari klaster keluarga dengan angka 43,86 persen, kemudian perkantoran 27,65 persen. Sisanya di fasilitas kesehatan dan lainnya," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Selasa (3/8).

Baca Juga

Dia menjelaskan penularan virus corona di wilayahnya 47,04 persen terjadi pada warga berusia 19 hingga 39 tahun. Sebanyak 38,82 persen penularan pada warga berusia 40 hingga 59 tahun.

Sebanyak 11,58 persen pada warga berusia di atas 60 tahun. Ia menambahkan warga berusia 19 sampai 39 tahun yang terserang Covid-19 umumnya tidak mengalami gejala sakit.

"Untuk yang usia di atas 60 tahun yang terpapar Covid-19 rata-rata bergejala," kata Edi.

Ia juga mengemukakan kasus penularan Covid-19 di Kota Pontianak cenderung menurun. Namun, perbandingan jumlah kasus positif dengan pemeriksaan yang dilakukan belum sampai di bawah lima persen.

"Sekarang positivity rate masih di angka 19 persen," kata dia.

Edi meminta warga tidak mengendurkan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 supaya angka kejadian penyakit tidak meningkat lagi. "Mungkin saja pada saat adanya kelonggaran, terjadi lonjakan kasus kembali apabila masyarakat abai dalam menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Ia meminta warganya tetap disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas untuk menghindari penularan Covid-19.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement