REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak & LSP Informatika bersama Diskominfo & Gradasi Kalimantan Barat menyelenggarakan webinar Nasional bertajuk ‘Sertifikasi Kompetensi untuk Meningkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia’. Kegiatan ini dibuka oleh Samuel selaku Kepala Diskominfo Kalimantan Barat dan Sarfandi selaku Ketua Umum DPD Gradasi Kalimantan Barat, Sarfandi. Webinar berlangsung secara daring pada Sabtu (24/7) silam.
Acara ini dipandu oleh dosen Universitas BSI kampus Pontianak, Wanty Eka Jayanti. Kegiatan juga dihadiri kaprodi Sistem Informasi Universitas BSI Kampus Pontianak, Muhammad Sony Maulana dan Kepala Bidang Sertifikasi LSP Informatika, Albaar Rubhasy.
Dalam pembukaannya, Samuel menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 masih melanda negara kita maka literasi digital menjadi kebutuhan mendesak yang perlu dikuasai.“Masyarakat perlu sekali untuk mempelajari bidang teknologi digital, dimana saat ini, semu sektor kehidupan masyarakat telah menggunakan teknologi digital. Begitu pun dengan kegiatan webinar ini semua tidak lepas dari proses digitalisasi,” ujarnya saat membuka kegiatan, Sabtu (24/7).
Senada dengan hal tersebut, Sarfandi yang juga membuka acara turut memberikan beberapa kata pembuka, katanya, bidang teknologi digital menjadi peluang sekaligus tantangan bagi tenaga kerja Indonesia untuk meningkatkan kemampuan literasi digital.
“Untuk itu berdirilah Gradasi (Generasi Digital Indonesia) yang merupakan organisasi penggerak literasi digital di Kalimantan Barat,” pungkas Sarfandi.
Sementara itu, Sony selaku kaprodi Sistem Informasi Universitas BSI menjelaskan setiap mahasiswa akan mendapatkan ijazah yang didampingi dengan sertifikat kompetensi, saat lulus kuliah nanti. Sertifikat kompetensi ini nantinya berguna untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.
“Oleh karenanya Universitas BSI kampus Pontianak senantiasa mengadakan uji keahlian pada seluruh mahasiswa. Karen uji sertifikasi keahlian ini menjadi suatu keharusan agar kelak, lulusan Universitas BSI mampu bersaing di dunia kerja. Karena tenaga kerja Indonesia akan diukur dan diakui kemampuannya setelah mendapat sertifikat oleh lembaga sertifikasi,” ujar Sony dalam rilis yang diterima, Jumat (30/7).
Selanjutnya, Albaar sebagai kepala bidang Sertifikasi LSP Informatika yang turut hadir dalam kegiatan webinar nasional ini menyampaikan betapa pentingnya kepemilikan sertifikasi kompetensi bagi generasi digital Indonesia saat ini.
“Dengan sertifikat akan memudahkan pemakai jasa tenaga kerja Indonesia mengetahui bidang keahlian yang dimiliki dan membantu keputusan penempatan unit kerja yang tepat bagi tenaga kerja. Setiap tahunnya, Indonesia diproyeksikan membutuhkan sekitar 600.000 talenta digital, tentu semua ini perlu melalui tahapan sertifikasi. Untuk mewujudkannya perlu kolaborasi dari seluruh stakeholders,” terang Albaar.
Pada kesempatan yang sama, Lisnawanty sekaligus Kaprodi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI kampus Pontianak turut menyampaikan optimismenya bahwa sebanyak 170 peserta yang hadir pada webinar nasional ini terdiri dari berbagai bidang profesi yang teredukasi dan mampu meningkatkan daya saing mereka sebagai tenaga kerja Indonesia baik yang berkarier di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Tenaga kerja Indonesia wajib naik kelas dan memiliki daya saing untuk menghadapi dunia kerja yang semakin global. Sertifikasi membantu mereka menjadi tenaga kerja dengan bargaining power yang tinggi,” ungkapnya.