PPKM Diperpanjang, Legislator: Baik, tapi tak Menyenangkan
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Ketua Satgas Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 DPP Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena. | Foto: Istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah resmi memperpanjang PPKM level 4 hingga 9 Agustus 2021 mendatang. Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena, memahami, bahwa kebijakan tersebut tidak menyenangkan semua pihak. Namun, hal tersebut dinilai sebagai sebuah langkah yang terbaik.
"Tentu ini adalah langkah yang baik untuk mengedepankan dan mengutamakan aspek kesehatan dan mulai melonggarkan secara terbatas aspek perekonomian untuk tetap bisa bergerak sehingga masyarakat juga tetap bisa bekerja dengan pembatasan yang ketat di lapangan," kata Melki kepada Republika, Selasa (3/8).
Selain itu, Melki juga menilai, bahwa langkah Presiden Jokowi untuk melanjutkan PPKM level 4 di berbagai daerah menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga keselamatan jiwa masyarakat. Dia pun mendorong pemerintah untuk melakukan testing, tracing, treatment dengan baik. Selain itu kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) juga dinilai penting.
"Selain vaksinasi dan testing, tracing, isolasi dan treatment yang paling penting adalah prokes dikerjakan dengan baik. Kalau bisa dikerjakan dengan baik bisa mencegah berbagai hal yang bisa terjadi ke depan," ujarnya.
Politikus Partai Golkar ini menegaskan, komitmen pemerintah agar segera menyalurkan bansos dengan cepat dan tepat ke berbagai daerah. Sehingga, masyarakat yang menerima bansos bisa diterima dan bisa melewati kebijakan PPKM level 4 dengan baik.
Dirinya juga mendorong, pemerintah memastikan bahwa kapasitas layanan kesehatan bergerak dengan baik. Apalagi kasus penularan mulai naik di luar pulau Jawa dan Bali. Selain itu insentif tenaga kesehatan juga diharapkan bisa dibayarkan tepat waktu.
Menurutnya, alat pelindung diri juga harus disiapkan dengan baik. Begitu juga obat, dan oksigen juga diharapkan dipastikan ketersediaannya, sehingga angka kematian yang relatif tinggi dapat diturunkan.
"Kesimpulannya adalah memang keputusan ini mungkin tentu tidak menyenangkan banyak pihak tapi ini keputusan yang terbaik, keputusan untuk menjaga keselamatan kita bersama," ungkapnya.