Selasa 03 Aug 2021 15:58 WIB

Jabar Targetkan Akhir 2021 Terbentuk Kekebalan

Kolaborasi menjadi faktor penting dalam mempercepat pembentukan kekebalan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Mas Alamil Huda
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan kondisi terkini terkait penyebaran Covid 19. Menurutnya, pekan ini situasi sudah membaik tapi belum terkendali sepenuhnya.
Foto: istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan kondisi terkini terkait penyebaran Covid 19. Menurutnya, pekan ini situasi sudah membaik tapi belum terkendali sepenuhnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menilai, kolaborasi menjadi faktor penting dalam mempercepat pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity). Keberadaan kegiatan pusat vaksinasi maupun sentra vaksinasi hasil kolaborasi pemerintah dengan berbagai pihak dinilai dapat memperluas dan mempercepat cakupan vaksinasi Covid-19.

"Saya sekarang sedang menghadiri kegiatan vaksinasi yang menjadi bagian dari upaya Jabar mengakselerasi vaksinasi, supaya Desember 2021 bisa selesai vaksinasi kepada seluruh target," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat meninjau Kegiatan Pusat Vaksinasi di IKEA, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (3/8). 

Pusat vaksinasi tersebut merupakan hasil kolaborasi Pemda Kabupaten Bandung Barat dengan Shoppe Indonesia, dan akan berlangsung selama 18 hari. Target sasaran dalam pusat vaksinasi itu sebanyak 2.000 dosis per hari. 

Emil mendorong semua pemda kabupaten/kota di Jabar melakukan hal serupa, yakni menggelar kegiatan pusat vaksinasi maupun sentra vaksinasi, untuk memperluas cakupan vaksinasi Covid-19.  "Jabar sendiri dari 10 jutaan dosis vaksin yang diberikan pemerintah pusat, sudah sembilan juta dosis sudah kita selesaikan,” katanya. 

Menurut Emil, wilayah aglomerasi Bandung Raya dan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) menjadi prioritas percepatan vaksinasi Covid-19 karena menjadi episentrum penyebaran Covid-19. Hal itu juga sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo. 

“Memang Bandung Raya, arahan Presiden, itu menjadi prioritas. Karena Jabar episentrumnya ada di dua zona, Bodebek dan Bandung Raya,” kata Emil seraya mengatakan vaksinasi di zona yang kasusnya naik akan diperbanyak. Emil berharap dengan adanya Kegiatan Pusat Vaksinasi, cakupan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat bisa terus meningkat. 

“Di Bandung Barat (rata-rata) per harinya sekitar tujuh sampai delapan ribu dosis per hari. Ini akan sangat lama kalau kecepatannya seperti itu. Oleh karena itu, harus ditingkatkan dari tujuh sampai delapan ribu itu ke 24 ribuan. Inilah upaya-upayanya, saya pesan ke Bapak Plt Bupati Bandung Barat,” paparnya. 

Selain berkolaborasi dengan berbagai pihak, kata Emil, pemda kabupaten/kota diminta memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di puskesmas maupun faskes yang ada di daerahnya. “Maksimalkan cek puskesmas-puskesmas yang targetnya 50 dalam jangkauan tidak semuanya 50 tolong dipenuhi. Ajak klinik-klinik rumah sakit juga, itu harus dimanfaatkan,” katanya. 

Emil juga meminta agar kepala daerah mulai melakukan vaksinasi ke desa-desa. Pelaksanaannya bisa menggunakan mobil desa agar dapat menjangkau daerah-daerah permukiman desa yang sulit mengakses fasyankes. 

“Vaksinasi dengan mobil ke desa-desa, karena Kabupaten Bandung Barat misalkan, mewakili daerah-daerah yang tidak semuanya perkotaan,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement