Selasa 03 Aug 2021 16:11 WIB

Pengamat : Anak Akidi Tio Bisa Kena Pasal UU ITE 

Pengamat menilai kasus dugaan penipuan hibah bisa dikenakan pasal UU ITE.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bayu Hermawan
Praktisi Hukum, Abdul Fickar Hadjar
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Praktisi Hukum, Abdul Fickar Hadjar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan penetapan tersangka terhadap anak pengusaha Akidi Tio yaitu Heriyanti merupakan kewenangan kepolisian. Namun, dari kasusnya ia bisa terkena pasal UU ITE.

"Ya penetapan tersangka terhadap anak Akidi Tio dan menangkapnya merupakan kewenangan kepolisian. Ia juga diduga melakukan kejahatan penipuan seolah olah menyumbang dana kepada negara sejumlah Rp 2 Triliun," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (3/8).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan Heriyanti bisa dituntut dengan UU ITE karena menyebarkan informasi bohong. Ia kena pasal 27 ayat 3 UU ITE tentang penyebaran berita bohong.  Lalu, penetapan tersangka itu juga bisa ditetapkan kepada mereka yang membantu seolah olah telah terjadi sumbangan dana tersebut termasuk pihak Pemda perlu juga dicurigai.

"Demikian juga, orang-orang yang memungkinkan peristiwa itu terpublikasi juga harus menjadi tersangka karena membantu publikasinya," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menanggapi terkait kasus sumbangan fiktif bantuan penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh anak pengusaha Akidi Tio yaitu Heriyanti sebesar Rp 2 triliun. Menurutnya, kasus tersebut akan ditelusuri dan diselesaikan oleh Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Sumsel).

"Diserahkan ke Polda Sumsel ya untuk penanganannya," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (3/8).

Ketika ditanya tidak akan ada intervensi dari Mabes Polri untuk penanganan perkara tersebut, Kadiv Humas tidak menjawab. Ia tetap menegaskan untuk sementara ini akan ditangani Polda Sumsel. "Untuk sementara di Polda Sumsel," ucapnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement