Selasa 03 Aug 2021 19:44 WIB

Indonesia Sampaikan Komitmen Kerja Sama dengan Afghanistan

Indonesia menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan kerja sama dengan Afghanistan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Keluarga pengungsi internal Afghanistan digambarkan saat mereka tiba di sebuah kamp pengungsi di Kandahar, yang melarikan diri dari pinggiran kota karena pertempuran yang sedang berlangsung antara pejuang Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan [Javed Tanveer/AFP]
Foto: Al Jazeera
Keluarga pengungsi internal Afghanistan digambarkan saat mereka tiba di sebuah kamp pengungsi di Kandahar, yang melarikan diri dari pinggiran kota karena pertempuran yang sedang berlangsung antara pejuang Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan [Javed Tanveer/AFP]

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Indonesia menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan kerja sama dengan Afghanistan. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi ketika bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat Jake Sullivan di Gedung Putih, Washington pada Senin (2/8) waktu Amerika.

"Menyinggung isu Afghanistan, Indonesia menyampaikan bahwa akan melanjutkan kerja sama dengan Afghanistan, terutama di bidang pemberdayaan perempuan," ujar Menlu Retno setelah pertemuan yang terangkum dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (3/8).

Baca Juga

Indonesia terus memberikan fokus perhatian pada peran perempuan di Afghanistan. Retno selalu menegaskan peran perempuan harus terus diutamakan baik dalam proses perdamaian maupun dalam pembangunan Afghanistan pascakonflik.

Di sisi lain, AS dan Indonesia juga berkomitmen untuk terus mendorong perdamaian di Afghanistan. Perdamaian ini, tutur Retno, perdamaian yang diterima oleh seluruh pihak serta sesuai keinginan rakyat Afghanistan.

Afghanistan kini kembali memanas. Bentrokan antara pasukan Afghanistan dan milisi Taliban telah meningkat di kota-kota Kandahar dan provinsi Helmand. Para pejabat Afghanistan mengatakan para komandan Taliban dengan cepat menguasai gedung-gedung strategis di sekitar kota Heraat. Pemerintah Afghanistan memaksa warga sipil untuk tetap tinggal di rumah mereka.

Taliban bergerak maju setelah penarikan pasukan Amerika dan NATO dari Afghanistan. Dalam beberapa pekan terakhir kelompok Islam fundamentalis itu mengatakan mereka telah merebut lebih dari setengah wilayah Afghanistan, termasuk penyeberangan perbatasan dengan Iran dan Pakistan.

Pemerintah AS juga siap mengevakuasi lebih banyak warga Afghanistan dari negara tersebut. Evakuasi dilaksanakan di tengah langkah Taliban yang kian agresif melancarkan serangan menjelang penarikan militer AS dari Afghanistan pada akhir bulan ini.

Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengatakan pihaknya tengah memperluas cakupan warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk status pengungsi di AS. Mereka adalah pegawai atau mantan pegawai di organisasi berita yang berbasis di AS, badan bantuan serta pembangunan berbasis di AS, dan kelompok bantuan lain yang menerima pendanaan Pemerintah AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement