Selasa 03 Aug 2021 20:15 WIB

Puluhan Jasad Ditemukan Terapung di Tepi Sungai Dekat Tigray

Sekurangnya 30 jasad ditemukan dalam kondisi mengenaskan di tepi sungai

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Sekurangnya 30 jasad ditemukan dalam kondisi mengenaskan di tepi sungai yang berbatasan dengan Ethiopia. (ilustrasi)
Foto: depotproperty.com
Sekurangnya 30 jasad ditemukan dalam kondisi mengenaskan di tepi sungai yang berbatasan dengan Ethiopia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA - Sekurangnya 30 jasad ditemukan terdampar di tepi sungai Sudan yang berbatasan dengan wilayah utara Tigray, Ethiopia, Senin (2/8) waktu setempat. Hal itu diungkapkan oleh dua orang saksi dari pengungsi Ethiopia dan empat saksi dari Sudan.

Jasad-jasad tersebut ditemukan di tepi Sungai Setit yang dikenal di Ethiopia bernama Tekeze. Sungai itu membentang di sepanjang perbatasan Ethiopia dengan Eritrea sebelum menyeberang ke Sudan pada titik pertemuan ketiga negara tersebut.

Baca Juga

Dua pejabat lokal Sudan dan dua warga Sudan di kota desa Wadd al-Hilew, dekat bendungan Setit di negara bagian Kassala, mengatakan mereka telah mengambil sekitar 20 jasad dari sungai Setit beberapa hari belakangan. Rinciannya, lima pada Senin (2/8), sembilan pada Ahad (1/8), dan enam pada Sabtu (31/7). Saksi tersebut tidak bersedia disebutkan identitasnya karena mempertimbangkan masalah keamanan.

Seorang ahli bedah yang melarikan diri dari kota perbatasan Ethiopia Humera, Tewodros Tefera mengatakan kepada Reuters dirinya telah menguburkan 10 jasad selama enam hari terakhir di Sudan. Dia mendapatkan informasi dari nelayan dan pengungsi setempat bahwa 28 jasad lainnya telah ditemukan, termasuk tujuh jasad pada Senin.

"Mereka ditembak di dada, perut, kaki dan tangan mereka juga diikat," ujarnya seperti dilansir laman Aljazirah, Selasa (3/8).

Dengan bantuan pengungsi, Tefara mengidentifikasi tiga jasad berasal dari Tigrayans, Humera. Seperti diketahui, banyak orang Tigrayan dari Humera melarikan diri ke Sudan ketika pertempuran dimulai.

Dia kemudian membagikan dua video yang menunjukkan pria menggali kuburan untuk jasad-jasad yang terdampar di pantai. Seorang pengungsi Ethiopia dari Humera, yang meminta tidak disebutkan namanya karena takut akan dampak bagi keluarganya yang masih berada di Ethiopia, mengatakan dia menemukan sembilan jasad.

"Kami menemukan sembilan. Mereka diikat dengan tali dan bengkak, tetapi tidak ada tanda-tanda dipukul atau ditembak," katanya. Dia juga membagikan foto-foto yang menunjukkan mayat-mayat yang memar dan bengkak tergeletak di tepi sungai.

Pihak berwenang Ethiopia belum menanggapi permintaan komentar. Namun pada Senin, akun Twitter yang dikelola pemerintah Ethiopia mengatakan kabar tentang jasad yang mengambang yang beredar di media sosial disebabkan oleh kampanye palsu oleh "propagandis" Tigrayan.

Perang meletus delapan bulan lalu antara pemerintah pusat Ethiopia dan partai penguasa Tigray, Front Pembebasan Rakyat Tigray. Tigrayans sebelumnya menuduh pasukan Amhara yang bersekutu dengan pemerintah pusat membuang mayat di sana, tuduhan yang mereka bantah. Dalam beberapa pekan terakhir pertempuran telah menyebar dari Tigray ke Amhara dan Afar, dua wilayah yang bertetangga dengan Tigray, mempertaruhkan destabilisasi lebih lanjut di negara terpadat kedua di Afrika itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement