Selasa 03 Aug 2021 20:38 WIB

Proyek PLTS Cirata Kantongi Pendanaan

PLTS Apung Cirata ini akan menjadi proyek PLTS terbesar se Asia Tenggara.

Rep: intan pratiwi/ Red: Hiru Muhammad
PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengantongi kepastian pembiayaan proyek atau Financial Closing untuk pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atas waduk cirata.
Foto: istimewa
PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengantongi kepastian pembiayaan proyek atau Financial Closing untuk pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atas waduk cirata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengantongi kepastian pembiayaan proyek atau Financial Closing untuk pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atas waduk cirata.

Proyek ini bernilai investasi 145 juta dolar AS. Sedangkan untuk konsorsium perbankan yang memberikan pinjaman untuk proyek ini adalah Sumitomo Mutsui Bangking Corp, Societe Generale dan Standard Charter Bank.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan PLTS Apung Cirata ini akan menjadi proyek PLTS terbesar se Asia Tenggara. Selain itu, proyek ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang bisa mendorong porsi EBT dalam bauran nasional.

"Dengan tahap Financial Close ini maka pembangunan akan dapat segera dimulai. Kami optimis proyek ramah lingkungan ini akan beroperasi sesuai target pada akhir 2022 mendatang," ujar Zulkifli dalam konferensi persnya, Selasa (3/8).

Direktur Utama Pembangkit Jawa Bali (PJB) Gong Matua Hasibuan juga menjelaskan Financial Close ini sudah disepakati pada 2 Agustus kemarin. Gong Matua juga memastikan pembangunan bisa sesuai dengan target dan melibatkan TKDN sampai 45 persen. "Setelah proyek ini berhasil, maka langsung kami membangun sirkuit sepanjang dua kilometer yang akan masuk ke dalam sistem kelistrikan Jawa dan Bali," ujar Gong Matua.

PJB Masdar Solar Energi selaku perusahaan patungan PJB dan Masdar yang akan mengoperasikan PLTS Apung Cirata ini bekerjasama dengan Masdar dari sisi pembangunan dan juga transfer knowledge. Direktur Operasi PJB Masdar Solar Energi, Dimas Kaharudin menjelaskan Financial Closing yang disepakati pada tanggal 2 agustus kemarin mengakomodir 80 persen pembiayaan dari seluruh nilai proyek. "Komposisinya 80 persen dari lender, 20 persen dari ekuitas. Ekuitas ini juga dibagi dua sesuai project company nya, 51 persen dari PJB dan 49 persen dari Masdar," ujar Dimas.

Ia juga menjelaskan tarif dari PLTS Apung ini juga bisa bersaing dengan EBT dan pembangkit lain. Sebab, kata Dimas tarif listrik dari PLTS ini sebesar 5,8 sen dolar per KWH. PLTS ini akan dibangun di atas waduk seluas 200 hektar. "Saat ini untuk progres pembangunan fisik untuk ruang control sudah dilakukan. Untuk PLTSnya sudah dalam tahap FID," ujar Dimas.

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement