REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk syariah menjadi salah satu yang sangat didorong oleh Allianz. Sebab, produk-produknya punya sifat berkelanjutan dari sisi bisnis. Allianz melakukan berbagai inisiatif agar tingkat literasinya terus meningkat.
"Ini bisnis yang win win, bagi perusahaan, bagi nasabah, juga bagi masyarakat, karena memiliki prinsipnya yang inklusif, etis, dan sangat bertanggung jawab," kata Chief Marketing Officer Allianz Indonesia Karin Zulkarnaen dalam Workshop Wakaf Asuransi Allianz Syariah, Selasa (3/8).
Asuransi syariah sangat berbeda dari asuransi konvensional karena prinsip tolong menolong yang terkandung di dalamnya. Kontribusi yang biasa disebut premi di asuransi konvensional akan dikumpulkan dalam dana tabarru dan dicairkan ketika sesama peserta asuransi syariah mengalami risiko.
Dana bersama ini tidak tercampur dengan dana perusahaan seperti dalam asuransi konvensional yang prinsipnya memindahkan risiko nasabah pada perusahaan asuransi. Pada asuransi syariah, risiko ditanggung sesama peserta asuransi.
Sehingga saat satu peserta mengalami sakit atau risiko lainnya, dana peserta lain menyelamatkan. Saat di akhir periode jumlah klaim lebih sedikit dari dana total kontribusi, maka akan ada surplus underwriting yang dibagikan pada seluruh peserta.