Rabu 04 Aug 2021 04:04 WIB

RI dan AS Perkuat Kerja Sama Penanganan Pandemi

Menlu Retno Marsudi berharap dukungan AS agar Indonesia mampu buat vaksin mRNA

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Penyerah terimaan simbolis bantuan 1.000 ventilator dari Amerika Serikat kepada Indonesia, Selasa (28/7). Menlu Retno Marsudi berharap dukungan AS agar Indonesia mampu buat vaksin mRNA. Ilustrasi.
Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Penyerah terimaan simbolis bantuan 1.000 ventilator dari Amerika Serikat kepada Indonesia, Selasa (28/7). Menlu Retno Marsudi berharap dukungan AS agar Indonesia mampu buat vaksin mRNA. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - RI dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk mempererat kerja sama untuk mengatasi pandemi Covid-19 hingga dalam menjaga stabilitas kawasan. Hal itu disepakati dalam pertemuan resmi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat Jake Sullivan di Gedung Putih, Washington, Senin (2/8) waktu Amerika.

"Kehadiran saya di Washington DC adalah bukti nyata komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral RI-AS," sebut Retno dalam keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (3/8).

Baca Juga

Keduanya membahas berbagai isu bilateral guna memperkuat kemitraan strategis AS dan Indonesia. Dalam penanganan pandemi, keduanya sepakat meningkatkan kerja sama berupa komitmen tambahan AS pada RI sebesar 30 juta dolar AS.

Dana tersebut berupa pasokan peralatan oksigen, alat kesehatan, dan obat-obatan. Total dukungan kerja sama AS sejak awal pandemi sebesar 65 juta dolar AS.

Selain bantuan tersebut, AS memberikan dukungan kerja sama berbagi dosis atau dose-sharing vaksin Moderna melalui skema Covax facility berjumlah 8.000.160 dosis. Moderna telah tiba di RI dalam tiga tahap.

"Dalam kesempatan tersebut saya mewakili Indonesia menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada AS atas dukungannya kepada Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19," ujarnya.

Selain itu, Menlu RI juga membahas kerja sama jangka panjang Indonesia-AS di bidang kesehatan agar kapasitas nasional, regional, dan global lebih baik dalam menghadapi pandemi mendatang. "Indonesia mengharapkan dukungan AS untuk dapat membangun kapasitas Indonesia dalam membuat vaksin teknologi terkini yang berbasis mRNA dan obat terupatik penyakit menular," tutur Retno.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement