Rabu 04 Aug 2021 04:25 WIB

Gubernur: Ekonomi Syariah dan Minangkabau tak Terpisahkan

Sumatra Barat sedang mengembangkan destinasi wisata halal.

Rep: Febrian fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Ekonomi Syariah. Ilustrasi
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
Ekonomi Syariah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, mengatakan ekonomi syariah dan masyarakat Minangkabau ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Menurut Mahyeldi, Sumbar punya potensi dapat berhasil pengembangan ekonomi syariah.

"Lebih dari 95 persen masyarakat Sumbar adalah muslim karena itu potensi dan peluang untuk pengembangan ekonomi syariah menjadi sangat besar," kata Mahyeldi, saat membuka FESMina (Festival Ekonomi Syariah Minangkabau) sekaligus launching “Minangkabau Berwakaf” di Bank Indonesia wilayah Sumbar, Selasa (3/8).

Baca Juga

Mahyeldi menyebut dengan mayoritas masyarakat muslim Sumbar memiliki potensi dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf  yang sangat besar dapat mendorong dan menggerakkan perekonomian masyarakat

Potensi lainnya Sumbar juga ditetapkan sebagai salah satu daerah  tujuan wisata berbasis syariah berdasarkan Rencana Induk Pariwisata Nasional tahun 2015 – 2025. Saat ini Sumatra Barat sedang mengembangkan destinasi wisata halal.