REPUBLIKA.CO.ID, Pujian mengalir kepada Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Ganda putri bulu tangkis Indonesia ini menjadi penyelamat di Olimpiade Tokyo 2020 dengan meraih satu-satunya emas untuk kontingen Merah-Putih. Greysia/Apriyani juga membuat sejarah sebagai ganda putri pertama Indonesia yang meraih emas Olimpiade.
Greysia/Apriyani yang berada di posisi 6 BWF/ranking 7 kualifikasi Olimpiade, menaklukkan pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan yang merupakan peringkat 3 BWF/ranking 2 kualifikasi Olimpiade di final.
Sebelum final Olimpiade, rekor pertemuan kedua pasangan 6-3 untuk keunggulan Chen Qingchen/Jia Yifan.
Greysia/Apriyani mengalahkan Chen Qingchen/Jia Yifan di semifinal French Open 2017, perempat final Kejuaraan Dunia 2018, dan perempat final Kejuaraan Dunia 2019.
Greysia (33 tahun) baru berpasangan dengan Apriyani (23 tahun) pada 2017.
Selama berpasangan, keduanya meraih delapan gelar, yakni French Open dan Thailand Open 2017, Thailand Open dan India Open 2018, India Open 2019, Spain Masters dan Indonesia Masters 2020, dan Thailand Open 1 2021.
Apriyani merupakan pasangan ketiga Greysia sepanjang berlaga di Olimpiade. Pada Olimpiade London 2012 ia berduet dengan Meiliana Jauhari, dan empat tahun kemudian di Rio De Janeiro berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.
Kiprah ganda putri Indonesia di Olimpiade :
Olimpiade Barcelona 1992 -Erma Sulistyaningsih/Rosiana Tendean (babak pertama)
-Finarsih/Lili Tinampi (perempat final)
Olimpiade Atlanta 1996 -Finarsih/Lili Tampi (babak kedua)
Olimpiade Sydney 2000 -Eti Gunawan/Cynthia Tuwankotta (perempat final)
Olimpiade Athena 2004 -Jo Novita/Lita Nurlita (babak kedua)
Olimpiade Beijing 2008 -Liliyana Natsir/Vita Marissa (babak pertama)
Olimpiade London 2012 -Meiliana Jauhari/Greysia Polii (diskualifikasi)
Olimpiade Rio 2016 -Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (perempat final)
Olimpiade Tokyo 2020 - Greysia Polii/Apriyani Rahayu (emas)
Sumber: BWF, berbagai sumber
Pengolah: Israr Itah