REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Billie Eilish mendapat kecaman di media sosial setelah mengunggah sebuah video pendek yang mempromosikan album baru kepada penggemar di Israel. 

“Hai Israel, ini Billie Eilish dan saya sangat senang karena album Happier Than Ever terbaru dari saya sudah dirigís,” ujar Eilish dalam video yang diunggah di media sosial beberapa waktu lalu, dilansir Times of Israel, Selasa (3/8). 

Happier Than Ever menjadi album kedua dari Eilish. Ini menjadi salah satu karya musik pop yang disebut sudah ditunggu-tunggu oleh para penggemar di seluruh dunia dari perempuan berusia 19 tahun itu. 

Namun, tak sedikit yang menilai bahwa apa yang Eilish lakukan adalah sebuah langkah untuk mengakui Israel sebagai sebuah negara. Beberapa orang juga menyampaikan kritik kebijakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina. 

Selama ini Israel dinilai telah melakukan kebijakan sewenang-wenang terhadap warga Palestina di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Terdapat gerakan boikot internasional yang dilakukan terhadap Israel atas hal ini.

Israel kemudian mengambil pendekatan garis keras, dengan mengeluarkan undang-undang yang melarang orang-orang asing yang mendukung gerakan Palestina itu untuk finggal di Israel. Pada Juli lalu, Eilish menjadi perhatian dari banyak orang setelah melakukan tindakan yang dinilai menyinggung kebudayaan. Saat itu, ada sebuah video yang beredar menunjukkan pelantun lagu "Bad Guy" ini masih berusia 13 atau 14 tahun, di mana ia tampil sambil mengejek orang-orang Asia. 

Eilish kemudian menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya di masa lalu. Dia mengatakan ini melalui unggahan di akun media sosial Instagram. Billie Eilish Dikecam karena Promosikan Album untuk Penggemar di Israel

Ikuti Whatsapp Channel Republika