REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian Perdagangan Pemkab Aceh Barat Daya meminta perbankan mempercepat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). KUR tersebut dibutuhkan pelaku usaha kecil di kabupaten itu sebagai modal usaha.
"Kami meminta perbankan mempercepat dan mempermudah proses penyaluran KUR. Sebab, pelaku usaha di Kabupaten Aceh Barat Daya membutuhkan untuk modal usaha," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian Perdagangan Kabupaten Aceh Barat Daya Amri AR, Selasa (4/8).
Menurut Amri, kebutuhan modal usaha bagi usaha kecil di Kabupaten Aceh Barat Daya tidak terlalu besar. Rata-rata kebutuhan modal usaha berkisar Rp 25 juta ke bawah. Amri mengatakan, kebanyakan usaha kecil di kabupaten pemekaran Aceh Selatan itu industri rumahan seperti memproduksi kue basah maupun kering, keripik, dan lainnya.
"Di awal-awal pandemi Covid-19, usaha mikro kecil menengah atau UMKM di Aceh Barat Daya sempat terpuruk. Kini, mereka perlahan bangkit, namun terkendala modal usaha," kata Amri.
Karena itu, Amri berharap perbankan di Kabupaten Aceh Barat Daya membantu UMKM mengatasi kesulitan modal usaha dengan mempercepat pengucuran KUR, sehingga produktivitas mereka kembali meningkat.
"Kami juga akan mengawasi penggunaan KUR oleh masing-masing penerima agar modal usaha yang diberikan dalam bentuk kredit benar-benar dikelola dengan baik untuk meningkatkan produktivitas usaha, sehingga mereka tidak terbebani dan mampu mengembalikan pinjamannya," kata Amri.