Rabu 04 Aug 2021 09:39 WIB

AS Setujui Penjualan Rudal Anti-Kapal ke India

Menurut Deplu AS, rudal ini akan meningkatkan kemampuan India menghadapi ancaman

Red: Nur Aini
Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan sistem rudal anti-kapal ke India seharga 82 juta dolar AS.
Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan sistem rudal anti-kapal ke India seharga 82 juta dolar AS.

 

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan sistem rudal anti-kapal ke India seharga 82 juta dolar AS.

Baca Juga

Keputusan itu disampaikan oleh Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan pada Senin. Kesepakatan itu mencakup Perangkat Tes Umum Gabungan (JCTS) Harpoon, stasiun pemeliharaan tingkat menengah Harpoon, suku cadang dan perbaikan, pendukung, peralatan uji, publikasi dan dokumentasi teknis, serta pelatihan personel. Selain itu, kesepakatan juga mencakup layanan dukungan teknis, teknik dan logistik, tambahnya.

"Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu memperkuat hubungan strategis AS-India dan meningkatkan keamanan mitra pertahanan utama, yang terus menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik, perdamaian dan kemajuan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik dan Asia Selatan," kata pernyataan itu.

Lembaga pertahanan itu mengatakan penjualan tersebut akan meningkatkan kemampuan India untuk menghadapi ancaman saat ini dan di masa depan dengan memberikan negara itu kemampuan pemeliharaan rudal Harpoon yang fleksibel dan efisien untuk memastikan kesiapan kekuatan maksimum.

"India tidak akan kesulitan menyerap peralatan ini ke dalam angkatan bersenjatanya,” tambahnya.

Kontraktor utama dari rudal tersebut adalah perusahaan Boeing. AS mengakui India sebagai mitra pertahanan utama sejak kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Washington pada Juni 2016.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/as-setujui-penjualan-rudal-anti-kapal-senilai-usd82-juta-ke-india/2323375
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement