REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- NATO pada Selasa (3/8) mengutuk Iran atas serangan drone mematikan terhadap sebuah kapal tanker minyak yang dikelola Israel di lepas pantai Oman pada 29 Juli yang menewaskan dua awak kapal.
Menyampaikan belasungkawa ke Rumania dan Inggris atas kerugian yang dihadapi, NATO mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Kebebasan navigasi sangat penting untuk semua sekutu NATO, dan harus ditegakkan sesuai dengan hukum internasional."
Mengungkapkan Inggris, AS, dan Rumania telah menyimpulkan bahwa Iran kemungkinan besar bertanggung jawab atas serangan itu, NATO menyampaikan keprihatinannya soal tindakan Iran di kawasan itu, yang digambarkannya merusak kestabilan di kawasan. NATO meminta Teheran untuk menghormati kewajiban internasionalnya.
Iran pun telah membantah terlibat dalam serangan itu.
Dalam beberapa bulan terakhir, banyak laporan serangan terhadap kapal komersial dan dikaitkan dengan peningkatan ketegangan antara Israel dan Iran, di mana kedua negara saling menuduh bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, serangan di Mercer Street pada 29 Juli, sebuah kapal tanker berbendera Liberia, milik Jepang, dan dioperasikan Israel, telah digambarkan sebagai serangan terburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan itu membuat lubang melalui bagian atas jembatan kapal, tempat kapten dan kru berada.