Rabu 04 Aug 2021 12:05 WIB

Menkes Jepang Sebut Kasus Covid-19 Masuki Fase Baru

Jepang ingin memastikan cukup tempat tidur di RS karena Covid-19 Delta menyebar

Red: Nur Aini
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Moderna untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo, Jumat (25/6). Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menargetkan vaksinasi Covid-19 setiap harinya mencapai satu juta dosis dalam sehari yang diharapkan selesai pada bulan Oktober atau November mendatang, menjelang perhelatan Olimpiade Tokyo dan pemilihan umum pada musim gugur mendatang. (Rodrigo Reyes Marin/Pool Photo via AP)Putra M. Akbar
Foto: Pool ZUMA
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Moderna untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo, Jumat (25/6). Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menargetkan vaksinasi Covid-19 setiap harinya mencapai satu juta dosis dalam sehari yang diharapkan selesai pada bulan Oktober atau November mendatang, menjelang perhelatan Olimpiade Tokyo dan pemilihan umum pada musim gugur mendatang. (Rodrigo Reyes Marin/Pool Photo via AP)Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura pada Rabu (4/8) memperingatkan bahwa kasus Covid-19 di negara itu telah memasuki "fase baru" dengan lonjakan kasus varian Delta.

Pemerintah Jepang melakukan pendahuluan untuk memastikan ada cukup tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang sakit parah, kata Menkes Tamura. Perdana Menteri Yoshihide Suga pada Senin (2/8) mengumumkan bahwa hanya pasien Covid-19 yang sakit parah dan mereka yang berisiko terkena penyakit itu yang akan dirawat di rumah sakit sementara yang lain diisolasi di rumah. Pengumuman itu merupakan perubahan kebijakan yang dikhawatirkan dapat menyebabkan peningkatan kematian.

Baca Juga

Menteri Kesehatan Norihisa Tamura membela perubahan kebijakan tersebut. Dia mengatakan bahwa dengan meminta orang-orang bergejala kurang serius untuk mengisolasi diri di rumah, Jepang dapat memastikan tidak kehabisan tempat tidur rumah sakit bagi orang-orang yang membutuhkan perawatan intensif.

"Pandemi telah memasuki fase baru ... Kecuali kita memiliki cukup tempat tidur, kita tidak dapat membawa orang ke rumah sakit. Kita perlu bertindak lebih dulu dalam hal ini," kata Tamura kepada parlemen.

"Penting untuk bertindak dengan cepat," katanya.

Tamura menambahkan bahwa pemerintah siap untuk membatalkan kebijakan baru jika tidak membantu mengatasi krisis di rumah sakit.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement