REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam bukunya Al-Bidayah Wan-Nihayah yang diringkas Ahmad Al Khani menceritakan awal mula kaum Anshar memeluk Islam.
Ketika Allah menghendaki munculnya agama pilihan-Nya dan mengokohkan Nabi-Nya, Nabi Muhammad SAW berangkat untuk menemui banyak orang dari kalangan Anshar pada suatu musim haji.
Rasulullah SAW bersabda kepada mereka, "Siapakah kalian semua ini?' 'Mereka menjawab, "Kami orang-orang kaum Khazraj."
Rasulullah SAW bertanya, "Apakah dari kalangan pemerintahan Yahudi?" Mereka menjawab, "Ya."
Rasulullah SAW bersabda, "Bagaimana jika kalian duduk sebentar agar aku dapat berbicara dengan kalian?" Mereka menjawab, "Baiklah."
Kemudian mereka duduk bersama Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menyeru mereka agar beribadah kepada Allah SWT, menunjukkan Islam kepada mereka, dan membacakan Alquran kepada mereka.
Setelah itu sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Wahai kaum, demi Allah, tentu kalian tahu dia (Muhammad) adalah Nabi, sebagaimana yang dijanjikan kepada kalian oleh Yahudi dan mereka tidak mendahului kalian bertemu dengan beliau (Nabi)."
Orang-orang Yahudi berkata, "Sesungguhnya sekarang ini telah diutus seorang Nabi. Ia telah menaungi zamannya dan kita mengikutinya. Kita berperang dengannya seperti ketika menyerang kaum Aad dan Iram."
Orang-orang Anshar itu memenuhi panggilan Rasulullah SAW dan membenarkannya. Mereka berjumlah enam orang dan seluruhnya dari kaum Khazraj. Ketika kaum Khazraj tersebut kembali ke daerahnya, Islam telah menyebar di Madinah. Sehingga tidak ada satu rumah pun milik kaum Anshar melainkan di dalamnya disebut-sebut Rasulullah SAW.