Tim Mitigasi IDI: 640 Dokter Wafat karena Covid-19
Rep: Mimi Kartika/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah tenaga kesehatan mendorong peti mati berisi jenazah dokter yang meninggal akibat Covid-19. (Ilustrasi) | Foto: Antara/FB Anggoro
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat, sebanyak 640 dokter meninggal dunia karena Covid-19 per 3 Agustus 2021. Kematian dokter terbanyak terjadi pada Juli dengan jumlah 199 orang dari total keseluruhan kasus.
"Di mana Juli mencapai rekor tertinggi dengan jumlah kematian dokter di atas 199 kematian dokter yang gugur," ujar Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi IDI Mahesa Paranadipa dalam konferensi pers daring pada Rabu (4/8).
Sementara, di awal Agustus ini, dokter yang wafat akibat Covid-19 sudah mencapai tujuh orang. Kasus kematian dokter ini sejalan dengan melonjaknya kasus Covid-19 di sejumlah daerah.
Mahesa juga menyebutkan, dokter yang meninggal karena Covid-19 terbanyak terjadi di wilayah Jawa Timur dengan kasus kematian 140 orang. Kemudian di Jawa Tengah ada 96 dokter meninggal dunia serta DKI Jakarta dan Jawa Barat masing-masing 94 dokter telah gugur akibat Covid-19.
Dia memerinci, 640 dokter yang meninggal itu terdiri dari 535 laki-laki dan 105 perempuan yang tersebar di 29 provinsi. Dokter-dokter yang gugur merupakan 319 dokter umum dan lima di antaranya guru besar, dokter spesialis sebanyak 270 dokter dan 29 di antaranya guru besar, serta sembilan dokter residen.
Mahesa menambahkan, pihaknya masih terus memantau kondisi para dokter di sejumlah wilayah. Masing-masing perwakilan IDI di sejumlah daerah melaporkan ada dokter yang terpapar Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri (isoman), bahkan ada juga dokter yang tengah dirawat di ICU.
"Kami dari Tim Mitigasi IDI perlu tetap pemantau teman-teman sejawat dokter dilaporkan saat ini masih terkonfirmasi yang isoman bahkan ada yang dirawat di ICU," kata Mahesa.