REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para menteri luar negeri ASEAN sepakat menunjuk perwakilan dari Brunei Darussalam sebagai utusan khusus untuk Myanmar. Kesepakatan ini diperoleh dalam pertemuan para Menlu atau ASEAN Minister Meeting (AMM).
"Kami menyambut baik penunjukan Ketua ASEAN untuk Menteri Luar Negeri II Brunei Darussalam menjadi utusan khusus
ASEAN di Myanmar," tulis pernyataan komunike AMM, Rabu (4/8).
Utusan khusus tersebut akan memulai pekerjaannya di Myanmar, termasuk membangun kepercayaan dan keyakinan dengan akses penuh kepada semua pihak terkait. Menlu Brunei juga bakal memberikan garis waktu yang jelas tentang pelaksanaan Konsensus Lima Poin untuk Myanmar sebelum pertemuan AMM berikutnya.
Para menteri ASEAN juga mencatat dukungan berkelanjutan dari mitra eksternal negara-negara untuk upaya ASEAN dengan cepat dan lengkap menghasilkan implementasi konsensus Lima Poin, khususnya dalam bidang kemanusiaan pendampingan.
Seperti dilansir laman Kyodo News, Rabu, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan II Brunei Erywan Yusof ditunjuk sebagai utusan khusus ASEAN untuk Myanmar. Pemerintah pimpinan militer Myanmar akhirnya menyetujui penunjukan Erywan selama 40 menit pertemuan khusus mereka.
Brunei adalah negara ketua saat ini dari blok ASEAN yang terdiri dari 10-anggota. Penunjukan utusan khusus ASEAN ini merupakan salah satu bagian dari lima poin konsensus yang disepakati pada KTT Luar Biasa ASEAN yang diadakan di Jakarta, Indonesia pada akhir April.
Utusan itu diharapkan dapat memfasilitasi mediasi dialog di antara semua pihak terkait untuk mencari solusi damai untuk kepentingan rakyat. "Dato Erywan Pehin Yusof adalah tangan ASEAN yang sangat berpengalaman, dia adalah pilihan yang sangat baik," ujar Bilahari Kausikan, mantan sekretaris tetap Kementerian Luar Negeri Singapura.
"Tapi saya berharap teman-teman dan mitra ASEAN tidak akan membebani dia dengan harapan yang tidak realistis dan dengan menebak-nebak setiap langkahnya, ujarnya menambahkan. Negara ASEAN adalah Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.