Pemkot Kediri Minta Kuota Vaksin Ditambah

Red: Bilal Ramadhan

Warga antre mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Stadion Canda Bhirawa, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (26/6/2021). Pemberian vaksin massal untuk masyarakat berusia di atas 18 tahun tersebut guna mendukung vaksinasi nasional satu juta orang per hari.
Warga antre mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Stadion Canda Bhirawa, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (26/6/2021). Pemberian vaksin massal untuk masyarakat berusia di atas 18 tahun tersebut guna mendukung vaksinasi nasional satu juta orang per hari. | Foto: Antara/Prasetia Fauzani

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berharap kuota vaksin Covid-19 bisa dinaikkan. Sehingga bisa untuk melakukan vaksinasi kepada warga yang belum divaksin dengan harapan kekebalan kelompok herd immunity segera bisa terbentuk.

"Kami meminta agar kuota vaksin di Kota Kediri dinaikkan untuk percepatan vaksinasi," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Ia juga mengatakan, pemerintah kota berupaya keras capaian vaksinasi Covid-19 bisa terus naik. Bukan hanya soal harapan vaksin yang ditambah, Pemerintah Kota Kediri juga mengajak serta perguruan tinggi berbasis kesehatan turut bergabung sebagai vaksinator Covid-19 di Kota Kediri. Dengan itu, Kota Kediri mempunyai banyak tenaga untuk melakukan vaksinasi.

"Tenaga kita banyak. Nanti kalau di Kota Kediri selesai, tenaga bisa diperbantukan ke daerah lain, sehingga percepatan vaksinasi berjalan lancar dan target dapat segera dicapai," katanya.

Pihaknya juga menambahkan, para relawan itu tidak hanya membantu percepatan vaksinasi, melainkan juga membantu melakukan testing dan tracing di Kota Kediri. Hal itu bertujuan agar laju penyebaran Covid-19 di masyarakat dapat terus ditekan.

"Kami libatkan juga mahasiswa untuk melakukan testing dan tracing. Namun kendala saat ini banyak sekali orang yang tidak mau dites padahal sudah masuk dalam tracing. Ini yang perlu ada penekanan," ujar Mas Abu, sapaan akrabnya.

Ia juga menambahkan, untuk penanganan Covid-19 dilakukan mulai dari hulu, hilir dan penanganan dampak. Penanganan hulu dilakukan dengan pengendalian mobilitas, penyekatan dan pengalihan arus, vaksinasi, serta testing dan tracing.

Selanjutnya, penanganan hilir mulai dari penanganan warga isolasi mandiri, penyediaan isolasi terpusat, penambahan tempat tidur di rumah sakit, dan menjaga ketersediaan oksigen dan obat.

Penanganan dampak, dilakukan dengan pemberian bantuan sosial kepada warga dan pemberian bantuan untuk pelaku usaha. Pemkot Kediri, tambah dia, juga membuat gerakan untuk membantu warga, seperti gerakan membantu warga isoman (Batman) serta PKK Kota Kediri yang berkontribusi dalam program vaksinasi dan membuat dapur TP PKK Kota Kediri bagi warga isoman.

Sedangkan penanganan dampak ekonomi dilakukan dengan dana bergulir bagi UMKM Kota Kediri, membebaskan denda keterlambatan pajak, dan membuat imbauan serta monitoring ke perusahaan untuk menghindari PHK. Terdapat pula layanan call centre Covid-19 Kota Kediri, layanan belanja daring "Bi Imah", dan Sinergi untuk Jaring Pengaman Sosial (Si Jamal).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Mengenal Coronasomnia, Gangguan Tidur Saat Pandemi

Pembangunan Bekasi Dikebut Usai Lelang 257 Kegiatan

Daripada Anggarkan Bus, Pemkot Diminta Fokus Bantu Warga

DPRD Bogor Siapkan Surat Rekomendasi Longgarkan Sektor Hotel

Orang Tua di AS Sempat Diminta Pakai Masker di Rumah

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark