Rabu 04 Aug 2021 19:55 WIB

Ketua Harian AKAR Diduga Bunuh Diri, Pemkot Bandung Prihatin

Pemkot Bandung prihatin dengan kejadian yang menimpa Ketua Harian AKAR.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung ikut prihatin dengan aksi percobaan bunuh diri yang diduga dilakukan oleh Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Bandung berinisial GB di area gerbang Kantor Wali Kota Bandung, Rabu (4/8). Diharapkan, kejadian hal serupa tidak terulang.

"Kita sangat prihatin, semoga Allah Swt tetap memberikan pertolongan dengan keselamatan jiwanya dan kejadian seperti ini tidak akan pernah lagi terulang," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (4/8).

Baca Juga

Ema mengatakan, semua pihak diharapkan tetap bersabar dan bertawakal dalam menghadapi persoalan berat ini. Ema mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa kepada Allah Swt agar memberikan kemudahan dan menghadirkan solusi terbaik.

Terkait dengan keinginan AKAR yang meminta agar Pemkot Bandung memperbolehkan dine in atau makan di tempat, Ema menegaskan bahwa peraturan belum memperbolehkan. Pihaknya mengikuti kebijakan pusat.

"Regulasi belum memperbolehkan, pemkot ikut pusat," katanya.

Sebelumnya, rekaman suara berdurasi 3 menit yang diduga suara Ketua Harian AKAR beredar di wag para wartawan. Ia mengeluhkan kebijakan PPKM di Kota Bandung dan tidak diperbolehkannya dine in bagi restoran dan kafe.

Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Kota Bandung, Gan Bonddilie atau dikenal Bond Bond diduga melakukan aksi percobaan bunuh diri di depan gerbang kantor pemerintahan Wali Kota bandung, Rabu (4/8) siang. Korban saat ini berada di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) untuk mendapatkan perawatan akibat luka yang diderita.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement