REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita belum membuka kemungkinan soal pelaksanaan Liga 1 di luar Pulau Jawa. Pihak operator kompetisi mempertimbangkan banyak hal, salah satunya transportasi.
"Di Pulau Jawa tidak perlu pakai pesawat. Semuanya bisa tol ke tol. Kita ingin mengurangi risiko di transportasi. Jadi, kami belum melihat kemungkinan pindah ke luar Pulau Jawa," ujar Lukita saat dihubungi Antara, Rabu (4/8).
Selain itu, ia menjelaskan penyelenggaraan Liga 1 yang difokuskan di Pulau Jawa juga berkaitan dengan sejumlah infrastruktur penunjang yang sudah tersedia. Ia mengaku belum mengetahui jika di luar Pulau Jawa sudah tersedia infrastruktur yang memadai, seperti jalan tol, stadion, hingga penginapan atau hotel serta fasilitas kesehatan.
"Karena kan harus memakai pesawat dan jalan daratnya belum tentu ada tol, dan setiap kotanya belum tentu ada fasilitas kesehatan yang mumpuni. Stadionnya juga belum tahu, hotelnya juga kan perlu cukup banyak kamar untuk memainkan liga itu," kata dia.
Atas pertimbangan ini, LIB memutuskan Liga 1 diusahakan dulu digelar di Pulau Jawa.
Liga 1 rencananya akan digelar dalam enam seri, di tiga klaster yang meliputi beberapa wilayah di Pulau Jawa. PSSI dan LIB pada Selasa (3/8) mengumumkan Liga 1 2021 akan bergulir mulai 20 Agustus, setelah sebelumnya sempat ditunda karena kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 3 Juli lalu.