REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel menggalang dukungan global untuk menanggapi serangan terhadap kapal tanker asal negaranya yang diduga dilakukan Iran. Kendati demikian, Tel Aviv tetap siap mengambil respons sendiri.
“Kami bekerja untuk menggalang dunia, tapi pada saat yang sama kami juga tahu untuk bertindak sendiri,” kata Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Selasa (3/8), dikutip laman Middle East Monitor.
Bennett mengaku telah berbagi data intelijen dengan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan lainnya. Informasi dari mereka turut mengindikasikan Iran merupakan dalang di balik serangan terhadap kapal tanker asal Israel.
Dia mengatakan, Iran tahu konsekuensi yang mesti ditanggung ketika terdapat pihak mengancam Israel. “Iran perlu memahami bahwa tidak mungkin untuk duduk dengan tenang di Teheran dan menyalahkan seluruh Timur Tengah dari sana. Itu sudah berakhir,” ujar Bennett.
Pada Senin (2/8) lalu, Iran mengatakan ia siap merespons setiap ancaman terhadap keamanannya. Pada 29 Juli, kapal tanker Mercer Street asal Israel diserang di sekitar Pulau Masirah, Oman. Dua awak kapal yang berasal dari Rumania dan Inggris tewas dalam insiden tersebut. Seorang pejabat pertahanan AS menduga serangan dilakukan dengan menggunakan pesawat nirawak.