REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) dalam surveinya menunjukkan bahwa responden PDI Perjuangan dan Partai Golkar mendukung wacana masa jabatan Presiden tiga periode. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komunitas Jokowi-Prabowo 2024, Timothy Ivan Triyono, menyambut baik temuan hasil survei tersebut. Menurut partai lainnya tinggal menunggu waktu saja untuk ikut bergabung.
"Kita tahu di parlemen PDIP merupakan partai besar dengan perolehan 128 (19,33 persen) kursi dan Golkar 85 (12,31 persen) kursi, kalau digabungkan sudah 213 atau sekitar 37 persen, Jokpro 2024 berharap insyaallah partai lainnya cepat atau lambat akan ikut bergabung," kata Timothy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/8).
Dalam survei tersebut diketahui juga bahwa kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di angka 60 persen. Menurut Timothy angka tersebut menunjukan bahwa pemerintah saat ini masih on the track melayani masyarakat.
"Meskipun pandemi cukup menggerogoti kepuasan masyarakat dan masih ada kekurangan, tapi karena Pak Jokowi terus bekerja dengan keras maka masyarakat pun mengapresiasinya," ujarnya.
Selain itu, Timothy juga menegaskan bahwa dukungan terhadap gagasan Jokpro 2024 terus mengalir deras dari masyarakat. Menurutnya hal itu dapat diliha pada dua indikator.
Indikator pertama dukungan langsung dari relawan yang mendeklarasikan diri menjadi bagian dari perjuangan Jokpro 2024 di beberapa wilayah seperti Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, 4 Kabupaten dan 1 Kota di DIY, 4 Kabupaten dan 4 Kota di Banten. Indikator kedua, dukungan dari masyarakat yang tercermin dari beberapa survei terakhir.
Pertama, survei SMRC pada bulan Mei 2021 lalu, menyebutkan mayoritas responden sebanyak 52,9 persen masih menginginkan Jokowi tiga periode, terakhir survei Indostrategic bukan hanya dukungan dari kader PDIP, tapi dukungan juga datang dari pendukung Partai Golkar.
"Ini merupakan tanda alam dan Tuhan merestui upaya Jokpro 2024 merealisasikan ide/gagasan Jokpro. Karena gagasan Jokpro 2024 berangkat dari sebuah kegelisahan akan potensi polarisasi ekstrim yang akan terjadi pada Pilpres 2024 mendatang." ucap Timothy.
Menurutnya sinyal ini seharusnya ditangkap oleh para elite politik untuk mempertimbangkan aspirasi masyarakat, terutama basis konstituen partai yang mendukung gagasan Jokpro 2024.
"Jangan pernah halangi masyarakat untuk mendukung gagasan Jokpro 2024. Gagasan Presiden tiga periode ini akan terus disosialisasikan secara masif di kalangan masyarakat. Artinya, jika wacana presiden tiga periode terus didorong, bukan tidak mungkin jumlah pendukungnya terus bertambah dan menjadi mayoritas," katanya.
Sebelumnya Indostrategic melakukan survei terhadap respon publik pada wacana perpanjangan tiga periode. Hasilnya dari 2.400 responden, sebanyak 80,7 persen responden tidak setuju dengan wacana tersebut. Sementara 7,4 persen responden menyatakan setuju terkait wacana tersebut. Sebanyak 12 persen menjawab tidak tahu/tidak menjawab.
Kemudian dari jumlah responden yang menyatakan setuju wacana tiga periode, sebanyak 48,7 persen berasal dari pemilih PDIP mendukung wacana tersebut. Lalu 15,3 persen berasal dari pemilih Partai Golkar. Sementara yang tidak setuju pada wacana perpanjangan tiga periode berasal dari Partai Gerindra (17,28 persen), PKS (13,99 persen), PKB (11,11 persen), dan pemilih Partai Demokrat (8,66 persen).