Rabu 04 Aug 2021 21:01 WIB

Pusat Isolasi Pasien Covid-19 Puncak Bogor Mulai Kosong

Pusat isolasi Covid-19 Wisma Cibogo Puncak Bogor mulai kosong.

Seorang tenaga medis berjalan di lorong ruangan isolasi untuk pasien COVID-19 yang belum digunakan di Pusat Isolasi Wisma Cibogo, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/1/2021). Pusat Isolasi Cibogo tersebut berkapasitas total 66 tempat tidur yang dikhususkan untuk pasien COVID-19 dengan status Orang Tanpa Gejala atau OTG.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Seorang tenaga medis berjalan di lorong ruangan isolasi untuk pasien COVID-19 yang belum digunakan di Pusat Isolasi Wisma Cibogo, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/1/2021). Pusat Isolasi Cibogo tersebut berkapasitas total 66 tempat tidur yang dikhususkan untuk pasien COVID-19 dengan status Orang Tanpa Gejala atau OTG.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pusat isolasi pasien COVID-19 di Wisma Cibogo Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini kosong. Hal ini seiring dengan turunnya angka harian kasus penularan virus corona.

"Laporan hari ini, dari 60 tempat tidur di Wisma Cibogo, keterisiannya nihil," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor di Cibinong, Bogor, Rabu (4/8).

Baca Juga

Menurutnya, pusat isolasi lainnya juga mengalami penurunan okupansi, seperti di Kemang pada pekan lalu terisi 37 tempat tidur dari total 84 tempat tidur, kini terisi 27 tempat tidur. Selain itu, penggunaan ruang perawatan intensif atau ICU di Kabupaten Bogor juga terus mengalami penurunan.

Kini, BOR (Bed Occupancy Ratio) ICU 75,48 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka keterisian sepekan terakhir yang masih di atas 88 persen dari total ketersediaan 157 tempat tidur. Ade Yasin juga mencatat ada penurunan pada jumlah keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) khusus pasien COVID-19, yakni menjadi 59,41 persen.

Pasalnya, pada pekan lalu keterisian tempat tidur RS khusus pasien COVID-19 masih di atas angka 61,49 persen dari total ketersediaan 1.971 tempat tidur. Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor mencatat penurunan drastis kasus harian penularan COVID-19 di wilayahnya selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

"Hari terakhir kita pemberlakuan PPKM darurat kasus hariannya masih 900-an kasus per hari, tapi sekarang per harinya 300-an kasus," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor.

Data terakhir, pada 31 Juli 2021 terdapat tambahan 305 kasus positif baru, jauh berbeda dengan pada hari terakhir PPKM darurat pada 20 Juli 2021 yang tercatat tambahan 962 kasus positif baru. Ia berharap, kondisi penanganan COVID-19 di Kabupaten Bogor terus membaik, sehingga pemerintah bisa melakukan sejumlah pelonggaran pada peraturan PPKM. Pasalnya, ia menyadari bahwa ketatnya peraturan PPKM akan mempengaruhi kondisi perekonomian daerah karena serba terbatasnya mobilitas masyarakat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement