REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Juara NBA dua kali dan peraih medali Olimpiade tiga kali, Pau Gasol, meraih 1.888 suara dari lebih 6.800 suara yang diberikan oleh atlet untuk mengisi empat kursi Komite Olimpiade Internasional (IOC). Jajak pendapat ditutup pada Selasa (3/8) saat Gasol bermain enam menit ketika Spanyol kalah dari Amerika Serikat 81-95 di perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
Dilansir dari AP, Rabu (4/8), Gasol salah satu dari 30 kandidat yang bersaing untuk menduduki posisi di IOC. Kemenangan tersebut membuat dia akan menjadi bagian dari IOC selama tujuh tahun ke depan. Dia akan bekerja dengan berbagai keluarga Kerajaan Eropa dan Timur Tengah, Badan Olahraga Internasional, pebisnis, dan 12 atlet terpilih.
Rekan-rekan Gasol nantinya antara lain Emir Qatar, anak Ratu Elizabeth Putri Anne, mantan Presiden Kosta Rika dan Kroasia Laura Chinchilla dan Kolinda Grabar-Kitarovic, serta juara Olimpiade dua kali Sebastian Coe.
Orang-orang di IOC merupakan sosok penting yang akan memberikan keputusan memilih kota tuan rumah Olimpiade. Masa jabatan tujuh tahun Gasol akan berlangsung hingga Olimpiade 2028 di Los Angeles, di mana dia memenangkan dua gelar NBA bersama Lakers.
Anggota baru lainnya di IOC adalah pesepeda Maja Martyna Wloszczowsja dari Polandia, perenang Italia Federica Pellegrini, dan atletrt anggar Jepang Yuki Ota.
Kandidat yang kalah adalah Mutaz Barshim dari Qatar dan perenang Australia Cate Campbell. Mereka menempati posisi ke-10 dan 11 masing-masing mendapatkan sekitar 1.000 suara. Atlet menembak asal Slovakia Danka Bartekova menempati urutan ketujuh sehingga tak dapat mempertahankan kursinya di IOC.
Keempat pemenang dalam perebutan suara tersebut akan bergabung dengan Komisi Atlet IOC yang mencakup anggota yang dipilih pada Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio dan dua Olimpiade Musim Dingin terakhir di Sochi dan Pyeongchang.