Warga Isoman di Bantul Diminta Pindah ke Selter
Red: Muhammad Fakhruddin
Warga Isoman di Bantul Diminta Pindah ke Selter (ilustrasi). | Foto: Antara/Reno Esnir
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan warga yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah yang rentan menularkan COVID-19 agar pindah ke selter atau tempat isolasi yang disediakan pemerintah kabupaten maupun desa.
"Kita harapkan isoman-isoman yang rentan menyebarkan virus kepada anggota kekuarganya kita minta kesadaran untuk pindah ke selter," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai Rakor Forkompinda tentang Rencana Aksi Penanganan dan Pengendalian COVID-19 di Bantul, Rabu (4/8).
Menurut dia, hal itu agar penyebaran kasus positif COVID-19 di Bantul bisa dikendalikan, mengingat saat ini penularan kasus masih tinggi, karena dengan isolasi di selter pemerintah potensi penularan dapat dicegah, karena tidak berdampingan bersama anggota keluarganya. "Dan di Bantul ini kita punya selter provinsi, selter kabupaten dan selter desa-desa," katanya.
Apalagi, menurutnya, banyaknya warga yang lebih memilih isoman daripada di selter menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kematian selain antrean panjang untuk mendapatkan RS rujukan, dan banyaknya pasien yang diterima RS sudah dalam kondisi buruk. Bupati juga mengatakan, Satgas COVID-19 tingkat kelurahan agar dapat mengkondisikan warga isoman di wilayahnya, termasuk membantu tenaga kesehatan dengan melengkapi peralatan untuk pertolongan pertama, misalnya oksimeter, dan tabung oksigen.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan, Rakor Forkompinda dengan para camat dan lurah ini untuk meningkatkan kapasitas dalam penanganan COVID-19, mengingat ada beberapa rencana aksi daerah untuk mengerem laju penyebaran COVID-19, utamanya hingga tenggat waktu sampai 9 Agustus 2021 harus menurun signifikan.
Data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul menunjukkan, total kasus positif per Selasa (3/8) sebanyak 44.091 orang, dengan telah dinyatakan sembuh 29.056 orang, kemudian kasus meninggal 1.048 orang, sehingga total kasus aktif atau pasien yang masih isolasi berjumlah 13.987 orang.