Kasus Positif Covid-19 di Bantul Bertambah 666 Orang
Red: Muhammad Fakhruddin
Kasus Positif Covid-19 di Bantul Bertambah 666 Orang (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kasus konfirmasi positif terinfeksi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari bertambah 666 kasus, sehingga total kasus hingga Rabu menjadi 44.757 orang.
Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi, Rabu (4/8), tambahan kasus baru tersebut berasal dari Kecamatan Kasihan 121 orang, Sewon 113 orang, Bantul 96 orang, Banguntapan 66 orang, Jetis 48 orang, Pandak 45 orang, dan Pleret 34 orang, serta Pajangan 29 orang.
Selanjutnya dari Imogiri 27 orang, kemudian Bambanglipuro 19 orang, Sanden 17 orang, Kretek 15 orang, Srandakan 14 orang, dan Sedayu 10 orang, sisanya dari Dlingo lima orang, Piyungan empat orang, dan Pundong tiga orang.
Meski demikian dalam periode yang sama terdapat pasien yang dinyatakan pulih dari COVID-19 sebanyak 479 orang, sehingga total angka kesembuhan di Bantul menjadi 29.535 orang. Sedangkan kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia pada hari ini tercatat 26 orang, sehingga total kasus kematian di Bantul sebanyak 1.074 orang.
Dengan perkembangan kasus harian tersebut maka jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien asal Bantul yang masih menjalani karantina maupun isolasi di selter maupun mandiri per hari Rabu (4/8) sebanyak 14.148 orang.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, guna mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan masyarakat, diharapkan warga konfirmasi positif yang isolasi mandiri di rumah namun rentan menularkan virus corona agar pindah ke selter kabupaten atau desa.
"Kita harapkan isoman-isoman (isolasi mandiri) yang rentan menyebarkan virus kepada anggota keluarganya kita minta kesadaran untuk pindah ke selter isolasi, kita punya selter provinsi, selter kabupaten dan selter desa," katanya.
Bupati juga mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.