Asrama Haji DIY Tambah Gedung Isolasi Terpadu
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Pekerja menyiapkan ruang isolasi di Asrama Haji Yogyakarta, Mlati, Sleman, DIY (ilustrasi). | Foto: ANTARA /Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY akan memakai Gedung Makkah di Asrama Haji DIY untuk tempat isolasi terpusat. Hal ini dilakukan untuk mengurangi sekaligus menanggulangi penyebaran covid DIY.
Fasilitas ini menjadi tambahan dua gedung sebelumnya yakni Gedung Muzdalifah dengan kapasitas 32 kamar dan Gedung Madinah dengan kapasitas 12 kamar. Yang mana, telah dipakai sebagai tempat isolasi pasien-pasien Covid-19 selama pandemi.
"Gedung Makkah dengan kapasitas 126 kamar juga akan dimanfaatkan penggunaannya untuk menampung pasien," kata Kabid PHU Kemenag DIY, Ahmad Fauzi, Rabu (4/8).
Ia menuturkan, penambahan gedung ini sebagai respons Kemenag DIY untuk berperan nyata menanggulangi penambahan kasus Covid-19. Terlebih, beberapa waktu belakangan ini banyak kasus terkonfirmasi positif hanya lakukan isoman yang tidak disiplin.
Sehingga, kata Fauzi, kasus penyebaran dan penambahan relatif cukup tinggi, bahkan terjadi kasus isoman yang meninggal di rumah. Karenanya, Asrama Haji DIY dimanfaatkan lebih optimal dengan penambahan kamar dan pengawasan Dinkes Sleman.
Fauzi berharap, langkah ini akan mengurangi kurang disiplin kasus terkonfirmasi positif OTG atau bergejala ringan yang tidak disiplin isoman. Termasuk, kasus-kasus isoman yang kurang terpantau kesehatannya karena hanya isolasi di rumah.
"Semoga dapat lebih terpantau dinkes dengan menjalani isolasi di asrama haji. Ini semua agar penghuni lebih nyaman dan dapat lebih cepat pulih dari Covid-19," ujar Fauzi.