Kamis 05 Aug 2021 11:19 WIB

Wuhan Cek Massal Covid-19, Warga Borong Kebutuhan Pokok

Bus dan kereta bawah tanah Wuhan yang biasanya ramai, tiba-tiba sepi.

Red: Teguh Firmansyah
 Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini, orang-orang mendapatkan vaksinasi COVID-19 di tempat vaksinasi di arena olahraga di Nanjing di Provinsi Jiangsu, China timur, Senin, 2 Agustus 2021. Pihak berwenang China pada Selasa mengumumkan pengujian virus corona massal di Wuhan sebagai serangkaian wabah COVID-19 yang luar biasa luas mencapai kota tempat penyakit itu pertama kali terdeteksi pada akhir 2019. Sebagian besar kasus lokal masih di provinsi Jiangsu, di mana wabah dimulai di bandara di Nanjing, ibu kota provinsi, dan telah menyebar ke kota Yangzhou.
Foto: AP/Ji Chunpeng/Xinhua
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini, orang-orang mendapatkan vaksinasi COVID-19 di tempat vaksinasi di arena olahraga di Nanjing di Provinsi Jiangsu, China timur, Senin, 2 Agustus 2021. Pihak berwenang China pada Selasa mengumumkan pengujian virus corona massal di Wuhan sebagai serangkaian wabah COVID-19 yang luar biasa luas mencapai kota tempat penyakit itu pertama kali terdeteksi pada akhir 2019. Sebagian besar kasus lokal masih di provinsi Jiangsu, di mana wabah dimulai di bandara di Nanjing, ibu kota provinsi, dan telah menyebar ke kota Yangzhou.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas kesehatan Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, menggelar tes PCR secara massal dan menutup sementara sekolah dan objek-objek wisata. Sementara itu, pusat-pusat perbelanjaan dipenuhi warga yang memborong barang-barang kebutuhan pokok sebagai persiapan jika wilayah itu ditutup total (lockdown) seperti pada awal 2020.

Bus dan kereta bawah tanah yang biasanya ramai, tiba-tiba sepi dalam tiga hari terakhir. "Virus tak kasat mata itu seperti bom di Wuhan, kota yang telah mengalami trauma berat Covid-19, dan sejak Juni 2020 tidak mencatat kasus infeksi baru," tulis media China, Kamis.

Baca Juga

Beberapa pusat perbelanjaan dan toko ramai pengunjung, sedangkan sejumlah restoran tutup.Tes massal PCR mulai digelar pada Rabu (4/8) atau dua hari setelah ditemukan kasus Covid-19 varian Delta pada warga Wuhan yang terkait dengan klaster Nanjing, Provinsi Jiangsu.

Sebuah tayangan video memperlihatkan seorang sopir taksi di Wuhan mengenakan masker, kaus tangan, dan menyemprotkan disinfektan kepada seorang penumpang yang harus mengangkat kaki agar sol sepatunya ikut disterilkan.

"Orang-orang sudah mulai menimbun makanan, disinfektan, masker, tapi tetap teratur, tidak ada yang rebutan," kata Chen Jingyuan, warga Wuhan, seperti dikutip Global Times.

Pemerintah Kota Wuhan menjamin ketersediaan bahan-bahan kebutuhan dengan harga tetap.

Cheng Cai, seorang dokter di Rumah Sakit Tongji Wuhan yang terlibat dalam peperangan melawan virus selama lebih dari dua bulan pada 2020 mengatakan, beberapa dokter dan perawat dari rumah sakitnya dikerahkan untuk melaksanakan tes massal."Beberapa ribu sampel dapat diambil dalam waktu satu jam," katat Zheng Jing, dokter Wuhan lainnya.

Wuhan merupakan kota pertama di dunia yang dilanda Covid-19.Ibu Kota Provinsi Hubei itu juga kota pertama di dunia yang menerapkan lockdown. Pada saat wabah Covid-19 melanda, Wuhan dikunci selama 76 hari pada 23 Januari-8 April 2020.Sejak Juni 2020, tidak ditemukan kasus baru menimpa warga lokaldi kota itu.Namun Senin (2/8), Wuhan dikejutkan adanya kasus varian Delta yang menimpa 11 warga setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement