Kamis 05 Aug 2021 13:29 WIB

Nihil 2 Bulan, Hong Kong Kembali Laporkan Kasus Covid-19

Hong Kong memasukan Macau sebagai tempat berisiko penularan covid-19.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG — Hong Kong melaporkan kasus Covid-19 lokal pertamanya sejak dua bulan terakhir. Otoritas kesehatan mengatakan, kemungkinan kasus awal melibatkan pekerja konstruksi berusia 43 tahun yang tidak divaksinasi dan tinggal di Sham Shui Po.

Mereka menambahkan, seorang gadis berusia 13 tahun dan keluarganya akan dikarantina setelah mereka menemukan anak itu menjalin kontak dekat dari seorang pasien di Macau yang terkonfirmasi varian Delta. Diketahui, gadis dan pasien Macau itu melakukan perjalanan di kota Xi'an di China bulan lalu. Dia kembali ke Hong Kong pada Senin dan dites negatif pada Rabu.

Baca Juga

Menanggapi itu, pihak berwenang mengunci blok flat Sham Shui Po dan hotel Tsim Sha Tsui untuk menguji penduduk di sana. Lokasi itu, adalah tempat-tempat yang terkait dengan pekerja konstruksi dan dua kasus impor baru yang dilaporkan pada Rabu kemarin.

Pemerintah juga mengeluarkan pemberitahuan pengujian wajib untuk 22 lokasi termasuk dua lokasi konstruksi di Wan Chai, restoran Fairwood di Shek Kip Mei, supermarket Wellcome di Yordania, dan Menara Imigrasi. Tak sampai di sana, keputusan pemerintah untuk memasukkan Macau sebagai tempat yang berisiko juga sudah mulai berlaku.

Individu yang telah berada di Macau pada hari kedatangan di Hong Kong atau selama 14 hari sebelum hari itu, harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari dan menjalani beberapa tes. 

Diketahui, Hong Kong sempat tidak memiliki kasus lokal selama hampir dua bulan, hingga akhirnya sejak 2 Agustus lalu, karantina diumumkan menjadi lebih longgar bagi mereka yang sudah divaksinasi. Tetapi mulai Rabu, Hong Kong memperketat kontrol perbatasan untuk melindungi diri dari situasi Covid-19 yang memburuk di daratan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement