REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk China dan Indonesia, Stapleton Roy mengkritik kebijakan luar negeri AS di panggung internasional. Ia mengatakan intervensi Washington terhadap urusan domestik China kontra-produktif.
Roy menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Indonesia pada zaman krisis moneter dan reformasi. Dalam wawancaranya dengan majalah The Wire China pada 25 Juli lalu Roy mengkritik sanksi AS pada kapas yang berasal dari wilayah Otonom Uighur, Xinjiang.
"(Langkah itu) tidak akan berdampak substansial bagi China, tapi hanya akan merugikan kepentingannya sendiri," katanya, seperti dikutip media pemerintah China, People Daily, Kamis (5/8).
Roy yang turut mendirikan Kedutaan Besar Amerika di Beijing menjabat sebagai duta besar AS di China dari tahun 1991 hingga 1995. Lalu ia menjabat sebagai duta besar AS untuk Indonesia di Jakarta pada dari 1996 hingga 1999.
Sebelum mendirikan kedutaan besar AS di hCina, Roy menjabat sebagai duta besar AS untuk Singapura dari tahun 1984 sampai 1986. Pada the Wire China, ia mengatakan sejak AS menjadi satu-satunya negara adidaya di dunia, Washington terus berkembang dari hari ke hari dan akan menerima ganjaran atas penyalahgunaan kekuasaaan baik di dalam maupun luar negeri.