REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk melakukan kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik (Kemendes PDTT) Indonesia terkait pemanfaatan layanan jasa dan produk perbankan syariah. Hal ini merupakan komitmen BSI untuk bisa berkolaborasi dengan semua pihak dalam rangka menjadi energi dari pembangunan perekonomian syariah di Indonesia.
Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Anton Sukarna mengatakan penandatangan Nota Kesepahaman antara BSI dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi hari ini berbentuk kolaborasi jasa pelayanan perbankan syariah untuk membantu dan memudahkan transaksi perbankan. Kerja sama pemanfaatan produk dan layanan tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi perbankan syariah di Indonesia.
"Kami merasa bangga bisa berkolaborasi bersama Kementerian Desa yang memiliki jumlah aparatur sipil negara (ASN) kurang lebih 6.000 orang," katanya dalam keterangan pers, Kamis (5/8).
Sekretaris Jendral Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Taufik Madjid menyebut bahwa kehadiran BSI di Indonesia memberikan banyak pilihan kebaikan untuk masyarakat Indonesia. Apalagi salah satu komitmen Bank Syariah Indonesia di Indonesia adalah turut serta dalam pembangunan masyarakat rentan di Indonesia.
Kemauan yang besar untuk membangun masyarakat di Indonesia dengan ekonomi syariah dan semangat dalam membantu setiap program Pemerintah menjadikan BSI sebagai rekanan yang potensial bagi Pemerintah Indonesia. Ia berharap kerja sama ini bisa memberikan banyak manfaat bagi Kementerian dan umumnya bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
BSI berkomitmen menjadi mitra atau sahabat finansial, sosial, dan spiritual yang mampu memberikan layanan perbankan syariah yang modern, inklusif, dan dilengkapi layanan digital untuk berbagai sektor perekonomian bangsa. Sekaligus mengoptimalkan kontribusi kedua belah pihak dalam pertumbuhan ekonomi Tanah Air yang kini sedang berjuang dalam usaha pemulihan ekonomi nasional.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi sesuai prinsip syariah, BSI memiliki produk dan layanan unggulan. Diantaranya tabungan wadiah tanpa biaya administrasi, pembiayaan rumah dan kendaraan dengan angsuran tetap hingga akhir jangka waktu pembiayaan dan margin yang kompetitif, kartu pembiayaan (kartu kredit syariah), pembiayaan UMKM, gadai emas, serta beragam produk lainnya yang dilengkapi layanan digital BSI mobile, sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan mudah kapanpun dan dimanapun.
BSI telah berhasil menorehkan kinerja impresif sepanjang semester I 2021 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun, naik 34,29 persen (yoy). BSI juga mencatat pertumbuhan jumlah user mobile banking yang signifikan, menembus 2,5 juta pengguna. Sampai semester 1 2021, BSI juga telah menyalurkan pembiayaan UMKM mencapai Rp 36,8 triliun, memiliki porsi 22,9 persen dari total pembiayaan.