Kamis 05 Aug 2021 14:53 WIB

Cara Suara Horor Ikonis di Film Friday the 13th Dibuat

Film ini memunculkan salah satu ciri khas suara yang paling bertahan lama.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Karakter Jason Voorhees dalam film Friday the 13th yang terkenal dengan suara ikonisnya (ilustrasi).
Foto: Paramount Pictures
Karakter Jason Voorhees dalam film Friday the 13th yang terkenal dengan suara ikonisnya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Dalam sejarah subgenre slasher yang panjang dan berdarah, lusinan film dicap sebagai "pengubah permainan". Namun, hanya sedikit yang benar-benar mengubah "permainan" subgenre slasher seperti film Friday the 13th yang dirilis perdana pada 1980-an.

Kisah klasik slasher menceritakan sekelompok remaja yang bersiap-siap membuka kembali Camp Crystal Lake untuk bersenang-senang di bawah sinar matahari. Dari situ, mulai banyak adegan sadis dan kejam, ketika para remaja mulai dibunuh dengan cara yang mengejutkan. Setelah dirilis, film Friday the 13th mendapatkan reputasi yang cukup baik.

Penggambaran adegan pembunuhan dengan kekerasan tersebut melahirkan waralaba yang tidak terduga dengan basis penggemar fanatik. Mereka sama terpesonanya dengan akhir cerita yang tak terduga.

Selama bertahun-tahun, akhir cerita itu terbukti jauh lebih meresahkan dibandingkan tindakan kekerasan mengerikan yang mendahuluinya. Pada dasarnya film itu melahirkan karakter pembunuh ikonis, Jason Voorhees.

Secara bersamaan, Friday the 13th juga memunculkan salah satu branding yang paling bertahan lama, yakni efek suara "ch ch ch, ah ah ah" yang terkenal. Suara tersebut menandai kedatangan Jason Voorhees.

Asal usul efek suara itu mungkin mengejutkan, bahkan bagi penggemar fanatik Friday the 13th. Efek suara mengerikan itu ternyata terinspirasi dari pembunuh sebenarnya.

Efek mengerikan itu diciptakan oleh komposer film, Henry Manfredini, yang juga mengubah musik orisinal legendaris film tersebut. Para pecinta horor telah banyak mendengarkan suara itu sejak Friday the 13th dirilis pada 1980.

Manfredini menegaskan, itu sebenarnya bukan suara yang dia rekam. Dalam wawancara pada 2015 dengan Gun Media, sang komposer menjelaskan bahwa dia menyulap suara itu dengan tujuan untuk menghadirkan pembunuh sebenarnya dari film tersebut.

Pembunuh sebenarnya adalah Pamela Voorhees (Betsy Palmer) yang juga ibu dari Jason. Inspirasi yang dia temukan adalah bagaimana pembunuh sebenarnya dalam film itu terungkap.

Manfredini mengeklaim momen menggelegar saat dia mengalihkan suaranya sendiri untuk meniru putranya yang sudah meninggal, seolah menyatakan "Kill her Mommy. Kill her" adalah yang menginspirasi efek suara ikonisnya.

Menurut Manfredini, dia hanya mempersingkat frasa menjadi "ki" dan "ma" merekam suara dengan suaranya sendiri (dengan bantuan manipulator vokal) sebagai "ki ki ki, ma ma ma" dan memasukkannya ke dalam film setiap kali sudut pandang berubah menjadi si pembunuh. Ini adalah karya suara yang benar-benar jenius dari Manfredini, dan yang menjadi ikon seperti Jason si pembunuh yang terkenal bertahun-tahun sejak Friday the 13th dirilis.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement