REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Yenny Wahid optimistis atlet panjat tebing Merah Putih bisa berjaya dalam Olimpiade 2024 di Paris. Sebab, nomor speed yang menjadi andalan akan dilombakan secara terpisah.
Sesuai dengan keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC), cabang olahraga panjat tebing Olimpiade Paris akan melombakan empat nomor, yakni speed putra dan putri serta combined lead-boulder putra dan putri. Jumlah atlet yang ditargetkan tampil sebanyak 72 orang, terdiri dari 36 putra dan 36 putri.
Dalam keterangan resminya, Kamis (5/8), Yenny mengatakan hal ini berbeda dengan Olimpiade Tokyo 2020 yang menggabungkan tiga disiplin speed, bouldering, dan lead sehingga hanya dua medali emas yang diperebutkan. Indonesia akan memanfaatkan Olimpiade Paris untuk mencetak prestasi tertinggi olahraga.
Yenny mengungkapkan untuk nomor speed, atlet Indonesia memang terkenal di mata dunia. "Indonesia diakui, dihormati, dan dianggap sebagai lawan yang berat di mata dunia untuk kategori speed," kata Yenny.
Selain berhasil menjuarai kompetisi tingkat dunia, atlet Indonesia juga membuktikan kualitasnya dengan beberapa kali mencetak rekor dunia untuk nomor speed world record. Sebut saja kiprah dua atlet muda Indonesia Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin yang mencetak rekor dunia dalam IFSC Climbing World Cup 2021 di Salt Lake City, Amerika Serikat.
Veddriq yang melawan rekan senegara Kiromal mencatatkan waktu 5,208 detik sehingga memecahkan rekor Kiromal Katibin pada babak kualifikasi dengan 5,258 detik. Yenny optimistis peluang Indonesia sangat besar meraih medali Olimpiade Paris.
Untuk itu, harus didukung persiapan yang matang. FPTI sudah menyusun langkah strategis yakni melakukan pembinaan secara intensif yang diyakini masih bisa beraksi pada 2024.
"Kita punya stok atlet muda yang bagus. Potensinya luar biasa karena mereka juga menang di kejuaraan dunia," kata Yenny.
Atlet seperti Rahmad Adi Mulyono menorehkan namanya dalam sejarah panjat tebing dengan menjadi pemenang IFSC Connected Speed Knockout yang baru digelar untuk kali pertama pada 2 Agustus 2020. Atlet potensial lainnya, Veddriq Leonardo dari Kalimantan Barat dan Kiromal Katibin dari Jawa Tengah, serta Desak Made Rita Kusuma Dewi dari Bali.
Yenny mengungkapkan FPTI sedang menyiapkan lini dua dan lini tiga untuk diambil sebagai persiapan menggapai prestasi Olimpiade 2024.