REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dosis pertama vaksin Covid-19 kini tersedia bagi semua anak berusia 16 dan 17 tahun di Inggris.
"Para remaja, yang berjumlah sekitar 1,4 juta orang, tidak memerlukan persetujuan orang tua mereka untuk mendapatkan vaksin," kata Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI).
Dia menambahkan bahwa keputusan tentang dosis kedua akan ditunda sampai data selesai dianalisis lebih lanjut.
“Meskipun kebanyakan orang muda biasanya mengalami gejala ringan Covid-19, itu bisa jadi sangat berat bagi sebagian orang dalam kelompok usia tertentu ini. Kami berharap satu dosis vaksin dapat memberikan perlindungan yang baik sehingga meskipun sakit, tidak perlu mengalami gejala berat atau pun rawat inap,” kata Profesor Wei Shen Lim, ketua penanganan Covid-19 untuk JCVI.
Saat ini, satu-satunya vaksin yang disetujui di Inggris untuk orang di bawah usia 18 tahun adalah Pfizer-BioNTech. Namun, vaksin tidak akan ditawarkan kepada anak berusia 12 - 15 tahun.
Pengecualian dalam kelompok usia ini adalah mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu dan mereka yang tinggal dengan anggota keluarga yang dianggap berisiko terinfeksi Covid-19 yang parah. Sajid Javid, sekretaris kesehatan Inggris, menerima saran JCVI dan telah meminta Layanan Kesehatan Nasional untuk bersiap memvaksinasi individu baru yang memenuhi syarat "sesegera mungkin."
Perdana Menteri Boris Johnson juga mendesak “semua keluarga untuk mendengarkan JCVI”
“Mereka adalah ahli di bidangnya. Mereka termasuk yang terbaik di dunia. Mereka tahu apa yang aman, sehingga kita perlu mendengarkan mereka," ujar dia.
Selain Inggris, negara-negara yang sudah mulai memvaksinasi remaja ialah Amerika Serikat dan Prancis. Lebih dari 46,92 juta orang Inggris – 88,7 persen dari populasi – telah menerima suntikan dosis pertama, sedangkan lebih dari 38,73 juta – 73,2 persen dari populasi – sudah divaksinasi penuh. Inggris sejauh ini melaporkan 5,92 juta kasus Covid-19, termasuk 130 ribu kematian.