Kasus Aktif Covid-19 di Purbalingga Mulai Turun

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq

Virus Covid-19 (ilustrasi)
Virus Covid-19 (ilustrasi) | Foto: Pixabay

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Jumlah kasus aktif Covid 19 di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mulai mengalami tren penurunan. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan setempat, drg Hanung Wikantono, dalam kegiatan Kajian Operasional Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dalam Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 yang diadakan secara daring oleh tim pendamping Satgas Covid 19 Pusat, Kamis (5/8).

''Saat ini kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga mulai turun. Jika dari Juli 2021 hingga sekarang terdapat puncak kasus covid mencapai 3.400 kasus aktif, saat ini sudah turun di angka 2.055 kasus,'' jelasnya.

Demikian juga dengan pasien yang dirawat di rumah sakit. Hanung menyebutkan, dari jumlah kasus aktif tersebut hanya 252 pasien yang dirawat di rumah sakit karena gejalanya membutuhkan penanganan medis.

Sedangkan lainnya, sebanyak 1.803 pasien menjalani isolasi mandiri baik di rumah masing-masing, maupun di tempat isolasi terpusat di gedung eks SMP Negeri 3 Purbalingga.

''Berbagai upaya penatalaksanaan dan upaya penurunan kasus covid sudah kami lakukan, sehingga alhamdulillah saat ini kasus aktifnya sudah mulai turun. Kami akan terus berupaya agar kasusnya terus menurun,'' ujarnya.

Selain kasus aktif yang mengalami penurunan, ia menambahkan, jumlah pasien yang mengalami kesembuhan juga mengalami kenaikan. Jika pada awal merebaknya varian Delta kasus kesembuhan sempat anjlok hingga hanya 73 persen, saat ini sudah kembali meningkat mencapai 80 persen.

Demikian juga dengan tingkat hunian rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR), sudah bisa ditekan dengan rata-rata menjadi 68 persen di ruang perawatan covid dan 85 persen di ruang ICU.

Meski demikian Hanung mengakui, untuk kasus kematian pasien Covid 19 di Purbalingga masih relatif tinggi. Bahkan dia menyebutkan, beberapa hari terakhir mengalami peningkatan dari biasanya pada kisaran 4 persen menjadi 5 persen.

Dalam penanganan pandemi, Satgas Covid-19 Purbalingga telah menetapkan rencana berbagai aksi pengendalian untuk periode 6 – 31 Agustus 2021. Antara lain terus melakukan monitoring dan evaluasi penerapan protokol kesehatan 5M di masyarakat, melakukan sinkronisasi data penerima bantuan sosial, dan mengajukan permohonan bantuan untuk pembelian reagen PCR.

Pihaknya juga masih memohon bantuan Laboratorium PCR Mobile kepada pemerintah pusat untuk memudahkan pelacakan kasus positif Covid-19. Dia menuturkan, belum adanya laboratorium PCR sendiri di Purbalingga menyebabkan waktu tunggu untuk mengetahui hasil tes PCR di Purbalingga menjadi cukup lama.

''Selama ini, kami mengirimkan sampel swab untuk tes PCR ke RSU Margono Soekarjo Purwokerto. Sementara rumah sakit ini, juga melayani tes PCR dari kabupaten lain di sekitar Kabupaten Banyumas,'' jelasnya.

Rencana aksi lainnya, menurut Hanung, juga terus melakukan usulan kebutuhan obat dan logistik ke pemerintah provinsi, koordinasi lintas sektoral terkait pemenuhan kebutuhan oksigen dengan provinsi, vendor, dan Kemenkes termasuk usulan kebutuhan vaksin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Nihil 2 Bulan, Hong Kong Kembali Laporkan Kasus Covid-19

China Tutup Rute Transportasi untuk Hentikan Wabah Covid-19

Gempa Susulan Varian Delta

Bupati Purbalingga Tunjuk Plh Sekda dan Tiga Kepala OPD

2 Kali Vaksin Kurangi Potensi Infeksi 60 Persen Varian Delta

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

yogya@republika.co.id

Ikuti

× Image
Light Dark