Kamis 05 Aug 2021 16:42 WIB

Kasus Aktif Covid-19 di Kota Bandung Terus Turun

Saat ini, kasus aktif Covid-19 di Bandung sebanyak 6.851 orang.

Saat ini, kasus aktif Covid-19 di Bandung sebanyak 6.851 orang.
Foto: Prayogi/Republika.
Saat ini, kasus aktif Covid-19 di Bandung sebanyak 6.851 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Angka kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, terus mengalami penurunan selama beberapa hari terakhir, demikian data Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov) setempat, Kamis (5/8). Saat ini tercatat angka kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung, yakni sebanyak 6.851 orang pada Rabu (4/8).

Sebelumnya pada Selasa (3/8), angka kasus aktif COVID-19, yakni sebanyak 7.062 orang. Kasus aktif COVID-19 yang paling banyak terjadi pada Ahad (1/8) yakni sebanyak 9.118 orang.

Baca Juga

Saat itu jumlah orang terkonfirmasi bertambah 337 orang, sedangkan yang sembuh bertambah hanya 67 orang. Namun, pada awal Agustus 2021 ini angka kesembuhan mulai meningkat lebih banyak setiap harinya dari pada angka pertambahan kasus terkonfirmasi harian.

Pada Senin (2/8), angka kesembuhan bertambah sebanyak 2.069 orang, lalu pada Selasa (3/8) bertambah 411 orang, kemudian pada Rabu (4/8) bertambah 416 orang. Sedangkan selama rentang waktu tersebut, angka pertambahan kasus terkonfirmasi selalu lebih sedikit dari pada angka kesembuhan.

Adapun sejauh ini angka kasus COVID-19 terkonfirmasi secara kumulatif di Kota Bandung sudah mencapai 38.318 orang, dan 30.181 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh, serta 1.286 orang lainnya meninggal dengan status COVID-19. Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bandung pun terus alami penurunan.

Di Kota Bandung sendiri ada 2.275 tempat tidur di 30 rumah sakit yang disediakan.Dari jumlah 2.275 tempat tidur yang disediakan, pada Minggu (1/8) hanya terisi sebesar 60,48 persen. Lalu pada Rabu (4/8) turun menjadi sebesar 57,26 persen.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement