REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perusahaan milik negara yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan investasi, PT PP bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berencana melakukan investasi di Arab Saudi dalam bentuk pembangunan dan kepemilikan fasilitas akomodasi serta hotel.
Anggota Badan Pelaksana Bidang Investasi dan Kerja Sama Luar Negeri BPKH Hurriyah El Islamy mengatakan fasilitas tersebut diperuntukkan bagi jemaah Haji dan Umrah Indonesia melalui proyek Rumah Indonesia di Mekkah.
Menurut Hurriyah hal tersebut sesuai mandat terkait pengelolaan keuangan haji yakni untuk meningkatkan kualitas pelayanan, rasionalitas, dan efisiensi penggunaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) serta memberikan manfaat bagi kemaslahatan umat.
“Sehingga, dengan investasi di proyek Rumah Indonesia diharapkan dapat mewujudkan ketiga tujuan pengelolaan keuangan tersebut," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis.
Direktur Utama PT PP Novel Arsyad menambahkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang memberangkatkan jemaah haji dan umrah terbanyak tiap tahunnya.
Dia merinci total ada 231.000 umat Islam Indonesia yang menunaikan ibadah haji dan 1,2 juta yang menunaikan ibadah umrah pada 2019.
“Tingginya angka jemaah ini tentu memiliki potensi kerja sama yang meyakinkan,” ucap Novel.
Menurut dia, kerja sama ini nantinya akan membuat jemaah haji dan umrah merasakan keramahan ciri khas Indonesia di Mekkah yang diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan selama beribadah.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem baru, jemaah akan merasa seperti di rumah,” tutur Novel.