REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wasit bulu tangkis internasional asal Indonesia, Wahyana (53), menjadi sosok yang juga membanggakan dari Olimpiade Tokyo 2020. Wahyana memimpin laga final tunggal putri yang mempertemukan Chen Yu Feng (Cina) kontra Tai Tzu Ying (Taiwan).
Istimewanya, Wahyana merupakan satu-satunya wasit asal Indonesia dari total 36 wasit dengan 11 wasit Asia untuk bulu tangkis. Warga Sidomulyo, Godean, Sleman ini dipercaya memimpin pertandingan nomor tunggal putri dalam memperbutkan emas.
Selain wasit bulu tangkis, Wahyana merupakan guru olahraga sekaligus Wakil Kepala Sekolah di SMPN 4 Patuk Gunungkidul. Lulusan Fakultas Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (IKIP) mengaku menggemari olahraga sejak lama.
Uniknya, Wahyana justru sempat menekuni cabang olahraga voli, termasuk menjadi salah satu tim voli DIY. Namun, cedera engkel yang dialaminya memaksanya untuk berhenti dan melanjutkan karir sebagai wasit, tapi untuk olahraga bulu tangkis.
Langkah internasionalnya dimulai 2006 dengan mengikuti Asia Accreditation di Kuala Lumpur, dilanjut Asia Certification di Johor. Kemudian, memantapkan diri dengan mengikuti BWF Accreditation dan mendapat lisensi tertinggi 2016.
"Memang untuk mendapat lisensi susah, harus memiliki Bahasa Inggris yang bagus. Sedangkan, kita akui kemampuan Bahasa Inggris wasit-wasit nasional masih kurang, sehingga perlu dicetak wasit-wasit baru yang sudah bagus Bahasa Inggris-nya agar bisa go internasional," kata Wahyana kepada Republika.co.id, Kamis (5/8).
Olimpiade Tokyo 2020 memang diakui Wahyana sebagai agenda olahraga paling besar dan paling tinggi yang pernah disinggahinya. Walaupun, selama berkarier sebagai wasit Wahyana sudah sering memimpin agenda-agenda bulu tangkis internasional.
Selama hampir 20 tahun, Wahyana sudah pernah memimpin Thomas Cup, World Tour Finals, SEA Games, ASEAN Games bahkan Paralimpic. Sejauh ini, tidak kurang ada 70 lebih negara di dunia yang pernah didatangi Wahyana sebagai wasit.
Setelah Olimpiade Tokyo, masih ada tiga agenda yang harus dijalani Wahyana tahun ini di Bali. yaitu Indonesia Master, Indonesia Open Super Tour 1000, dan BWF Final Tour. Bahkan, ia harus membatalkan agenda di Spanyol karena waktu yang berdekatan.