Kamis 05 Aug 2021 18:36 WIB

Angka Kematian Usia Produktif Tinggi, Ini Penjelasan Satgas

Kematian pada pasien Covid-19 akan meningkat apabila terlambat penanganan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Sebaran varian delta yang sudah cukup banyak menjangkiti masyarakat Indonesia menyumbang tingginya angka kematian akibat Covid-19 yang dialami penduduk usia produktif. (Foto: Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito)
Foto: BNPB
Sebaran varian delta yang sudah cukup banyak menjangkiti masyarakat Indonesia menyumbang tingginya angka kematian akibat Covid-19 yang dialami penduduk usia produktif. (Foto: Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebaran varian delta yang sudah cukup banyak menjangkiti masyarakat Indonesia menyumbang tingginya angka kematian akibat Covid-19 yang dialami penduduk usia produktif. Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan, 46,7 persen kematian akibat Covid-19 dialami oleh pasien berusia di atas 60 tahun. 

Sementara itu, angka kematian akibat Covid-19 yang dialami penduduk usia 46-59 tahun menyumbang 36,7 persen. Untuk penduduk usia 31-45 tahun, menyumbang angka kematian sampai 12,7 persen. 

Baca Juga

Meski angka kematian yang dialami penduduk lansia tetap yang tertinggi, ada fenomena lain yang patut menjadi perhatian. Angka kematian akibat Covid-19 yang dialami penduduk usia produktif meningkat tajam. 

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, kenaikan angka kematian untuk penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai 267 persen sepanjang lonjakan gelombang kedua ini. Namun kenaikan angka kematian usia 46-59 tahun naik lebih tinggi, mencapai 437 persen. Sedangkan angka kematian untuk usia 31-45 tahun naik sampai 435 persen.