REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, tidak mempersoalkan hasil survei Indostrategic yang menempatkan partainya berada diurutan kelima. Survei Indostrategic menunjukan elektabilitas Golkar mengalami penurunan.
"Kalau ada lembaga survei yang menempatkan Golkar di nomor urut sekian ya itu menjadi motivasi kami untuk bekerja lebih baik," kata Doli kepada wartawan saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis (5/8).
Doli menilai, hasil survei merupakan sesuatu yang relatif. Hasil survei antara lembaga survei satu dengan survei lainnya berbeda-beda. Golkar memandang itu hal yang bagus.
"Bagi kami di Bappilu, sebagai second opinion itu buat kami bagus-bagus saja. tapi kami juga punya pengamatan sendiri karena kami kan kerja sebagai sebuah parpol dan kami juga mencermati hasil kerja itu secara periodik," ujarnya.
Doli mengatakan, Partai Golkar juga melakukan survei secara internal. ia mengklaim respon masyarakat di lapangan terhadap Partai Golkar masih sangat baik. "Nah sejauh ini apa yang kami cermati di lapangan masih bagus-bagus saja, sesuai on the track, sesuai dengan target periodik kami. Tapi sekali lagi kami menghargai setiap hasil survei yang dilakukan lembaga mana pun sebagai bahan bandingan buat kami," katanya
Sebelumnya Indostrategic merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik. Hasilnya PDIP konsisten sebagai partai dengan elektabilitas tertinggi dengan 18,5 persen. Disusul Partai Gerindra di posisi kedua dengan 11,5 persen.
Partai Demokrat merangsek masuk ke posisi tiga besar elektabilitas partai politik tertinggi. Diikuti PKS di posisi keempat dengan 8,5 persen. Sedangkan elektabilitas Partai Golkar menunjukkan penurunan cukup serius. Dalam survei terbaru Indostrategic, Partai Golkar berada di peringkat kelima dengan 6,9 persen.