REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Lembaga nonprofit Muslim Amerika Serikat (AS) Islamic Circle of North America Relief (ICNA Relief) cabang Chicago menggelar food drive atau kegiatan amal memberi makanan bagi warga yang membutuhkan selama dua hari di musim panas ini. Dengan adanya gerakan makanan tersebut, penduduk daerah Chicago akan mengantre di dapur makanan untuk mendapatkan makanan pokok yang jarang tersedia namun paling dibutuhkan, yakni daging halal.
Hari pertama dari gerakan makanan tahunan itu telah digelar pada 31 Juli 2021. Pembagian makanan itu membawa keluarga Muslim untuk menyumbangkan dan menerima daging dari ICNA Relief cabang Chicago.
Selanjutnya, bantuan makanan kedua bagi keluarga yang membutuhkan akan dilakukan pada 7 Agustus 2021 di ICNA Relief Food Pantry di Glendale Heights. Selain memberikan daging halal, kedua gerakan makanan ini juga memberikan bantuan berupa hadiah perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang membutuhkan.
Sumbangan daging halal dan pemberian hadiah alat sekolah ini adalah bagian perayaan Idul Adha yang juga dikenal dengan Hari Raya Qurban. Manajer komunikasi ICNA Relief, Asma Jarad, mengatakan ini adalah tahun ke-13 untuk event nasional tersebut. Kelompok ini memperkirakan akan mendistribusikan sekitar 20 ribu pon daging.
"Daging halal adalah item nomor satu yang paling dibutuhkan di dapur makanan dan yang paling sedikit tersedia," kata Jarad, dilansir di Chicago Tribune, Kamis (5/8).
Jarad mengatakan daging halal di AS tidak diproduksi secara massal seperti yang biasa ditemukan di toko bahan makanan, dan harganya lebih mahal. Untuk dianggap sebagai daging halal, dan diperbolehkan untuk dimakan oleh umat Islam, hewan qurban harus berasal dari hewan yang sehat dan tidak disalahgunakan dan disembelih dengan cara yang paling manusiawi.
"Agar daging diperbolehkan untuk kita konsumsi, harus melalui langkah-langkah itu, dan itu sangat mahal dan peternak tidak akan melakukannya. Itu sebabnya ketika Anda pergi ke toko kelontong, Anda mungkin menemukan 2,99 dolar pon daging versus daging halal, yang akan mencapai harga 6,99 dolar atau 7,99 dolar," katanya.
Jarad mengatakan, sebagian besar kegiatan ini tidak menyediakan makanan bagi orang Muslim karena daging biasa disumbangkan jauh lebih sering ketimbang daging halal. Dengan demikian, Muslim yang secara finansial tidak stabil tidak dapat mengonsumsi daging halal.
Biasanya sebagai bagian dari Idul Adha, umat Islam diminta mendapatkan daging halal, menyimpan sepertiga untuk keluarga mereka, memberikan sepertiga kepada teman atau tetangga, dan menyumbangkan sepertiga terakhirnya. Tetapi sebagai bagian dari upaya ICNA Relief, keluarga diminta menyumbangkan seluruh hewan qurban kepada mereka yang membutuhkan.
Jarad mengatakan bagi umat Islam yang ingin memakan daging halal jika mereka kesulitan secara finansial, mereka tidak akan memiliki kesempatan membeli daging yang harganya tiga kali lipat lebih mahal.
"Oleh karena itu, untuk tahun ini semua Muslim yang mampu secara finansial diwajibkan untuk melakukan kurban daging dan menyebarkannya kepada siapa pun yang membutuhkan," ujarnya.
Jarad menyambut siapa pun yang datang. Namun, Muslim akan diberikan prioritas pertama untuk daging halal. Ia mengatakan organisasi nonprofit ini bahkan sering memiliki kelebihan. Menurut Jarad, non-Muslim juga turut menikmati daging halal, karena kualitasnya yang lebih tinggi.
"Kami tidak akan menolak siapa pun, tetapi intinya adalah memastikan keluarga Muslim kami memiliki daging ini karena non-Muslim bisa makan daging apa pun," katanya.
Secara kebetulan, gerakan makanan kali ini juga mencakup gerakan kembali ke sekolah. Tahun ini, perayaan Idul Adha kebetulan bertepatan dengan gerakan kembali ke sekolah ICNA.
"Kami sedang melakukan satu mega di mana kami mengundang anggota komunitas, klien kami, keluarga kami, tetangga kami untuk datang. Dan pada saat yang sama mereka memberi anak-anak perlengkapan sekolah dan membuat mereka siap untuk sekolah, mereka juga menerima daging. Jadi ini seperti liburan ganda bagi mereka," tambahnya.